Pemerintah Kota Kediri dengan Wild Water Indonesia (WWI) Regional Kediri, Jawa Timur, menebar sebanyak 35.000 ekor bibit ikan dengan berbagai jenis ke Sungai Brantas di wilayah Kediri, bertepatan dengan momentum HUT ke-79 Republik Indonesia.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan kegiatan menebar benih ikan ini bertepatan dengan momentum HUT ke-79 Republik Indonesia. Hal ini bagian dari aksi nyata untuk menjaga NKRI.
"Ini menjadi momentum istimewa karena tidak hanya memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia secara seremonial semata. Tapi langsung beraksi nyata. Ini juga sebagai pengingat kita semua bahwa apalah artinya kemerdekaan manusia jika tidak disertai menjaga keindahan alam kita," katanya di Kediri, Sabtu.
Zanariah mengungkapkan saat ini manusia sudah terlalu fokus pada kebutuhan personal sampai lupa bahwa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain. Contoh nyatanya, banyak sungai yang ekosistemnya rusak karena aktivitas manusia.
"Untuk kembali menyeimbangkan ekosistem dan keanekaragaman hayati di sungai serta menambah stok ikan di perairan umum. Maka pada kesempatan ini bersama WWI Kediri kita menebar benih ikan," kata dia.
Pj Wali Kota Kediri juga bangga dan mengapresiasi kehadiran WWI Kediri. Sebagai komunitas pemerhati lingkungan nonprofit, WWI Kediri cukup aktif berkontribusi.
Beberapa kegiatannya cukup positif, di antaranya memberikan edukasi ke sekolah-sekolah tentang penangkapan ikan ilegal, ikan lokal dan menjaga alam serta isinya. Secara berkelanjutan melakukan Bakti Brantas, serta berkelanjutan menjaga mata air.
Pihaknya berharap dengan sinergi ini turut serta menjaga keindahan alam bisa ditularkan di lingkungan masing-masing. Terlebih mengingat, Kota Kediri merupakan Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia versi UI GreenCity Metric Award 2024.
"Terima kasih kepada WWI atas konsistensinya dalam menjalankan aksi seperti ini. Semoga gaung terus meluas dan memantik lebih banyak masyarakat untuk melakukan hal yang sama," ujar dia.
Baca juga: Pj Wali Kota Kediri: Komitmen dan perjuangan pahlawan harus dicontoh
Sementara itu, Koordinator WWI Regional Kediri Bima Nuryawan mengatakan untuk WWI terdapat 48 regional dan salah satunya ada di Kediri. Setiap tanggal 17 Agustus pihaknya memiliki aksi tebar benih ikan.
Selain itu, kegiatan lainnya juga digelar misalnya melakukan tanam pohon untuk menjaga mata air serta memberi edukasi masyarakat sekitar sumber mata air untuk menjaga mata air.
Ia menyebut, sampai dengan saat ini ada hal yang meresahkan yakni masalah sampah.
"Kami masih temukan banyak sampah plastik dan diaper di Sungai Brantas. Padahal ini berbahaya sekali untuk ikan-ikan yang hidup di Sungai Brantas apalagi bila menelan gel dari diaper. Edukasi terus kita lakukan ke masyarakat," kata dia.
Sementara itu, dari 35.000 benih ikan yang disebar di perairan Sungai Brantas tersebut jenisnya beragam yakni ikan Baderbang 10.000 ekor, Wader 10.000 ekor, Muraganting 5.000 ekor, Sengkaring 500 ekor, Gurame 2.000 ekor, Nilem 2.500 ekor, dan Udang 500 ekor.
Turut mendampingi kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Bakesbangpol Kota Kediri Indun Munawaroh, dan anggota WWI Regional Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan kegiatan menebar benih ikan ini bertepatan dengan momentum HUT ke-79 Republik Indonesia. Hal ini bagian dari aksi nyata untuk menjaga NKRI.
"Ini menjadi momentum istimewa karena tidak hanya memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia secara seremonial semata. Tapi langsung beraksi nyata. Ini juga sebagai pengingat kita semua bahwa apalah artinya kemerdekaan manusia jika tidak disertai menjaga keindahan alam kita," katanya di Kediri, Sabtu.
Zanariah mengungkapkan saat ini manusia sudah terlalu fokus pada kebutuhan personal sampai lupa bahwa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain. Contoh nyatanya, banyak sungai yang ekosistemnya rusak karena aktivitas manusia.
"Untuk kembali menyeimbangkan ekosistem dan keanekaragaman hayati di sungai serta menambah stok ikan di perairan umum. Maka pada kesempatan ini bersama WWI Kediri kita menebar benih ikan," kata dia.
Pj Wali Kota Kediri juga bangga dan mengapresiasi kehadiran WWI Kediri. Sebagai komunitas pemerhati lingkungan nonprofit, WWI Kediri cukup aktif berkontribusi.
Beberapa kegiatannya cukup positif, di antaranya memberikan edukasi ke sekolah-sekolah tentang penangkapan ikan ilegal, ikan lokal dan menjaga alam serta isinya. Secara berkelanjutan melakukan Bakti Brantas, serta berkelanjutan menjaga mata air.
Pihaknya berharap dengan sinergi ini turut serta menjaga keindahan alam bisa ditularkan di lingkungan masing-masing. Terlebih mengingat, Kota Kediri merupakan Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia versi UI GreenCity Metric Award 2024.
"Terima kasih kepada WWI atas konsistensinya dalam menjalankan aksi seperti ini. Semoga gaung terus meluas dan memantik lebih banyak masyarakat untuk melakukan hal yang sama," ujar dia.
Baca juga: Pj Wali Kota Kediri: Komitmen dan perjuangan pahlawan harus dicontoh
Sementara itu, Koordinator WWI Regional Kediri Bima Nuryawan mengatakan untuk WWI terdapat 48 regional dan salah satunya ada di Kediri. Setiap tanggal 17 Agustus pihaknya memiliki aksi tebar benih ikan.
Selain itu, kegiatan lainnya juga digelar misalnya melakukan tanam pohon untuk menjaga mata air serta memberi edukasi masyarakat sekitar sumber mata air untuk menjaga mata air.
Ia menyebut, sampai dengan saat ini ada hal yang meresahkan yakni masalah sampah.
"Kami masih temukan banyak sampah plastik dan diaper di Sungai Brantas. Padahal ini berbahaya sekali untuk ikan-ikan yang hidup di Sungai Brantas apalagi bila menelan gel dari diaper. Edukasi terus kita lakukan ke masyarakat," kata dia.
Sementara itu, dari 35.000 benih ikan yang disebar di perairan Sungai Brantas tersebut jenisnya beragam yakni ikan Baderbang 10.000 ekor, Wader 10.000 ekor, Muraganting 5.000 ekor, Sengkaring 500 ekor, Gurame 2.000 ekor, Nilem 2.500 ekor, dan Udang 500 ekor.
Turut mendampingi kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Bakesbangpol Kota Kediri Indun Munawaroh, dan anggota WWI Regional Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024