Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur menangani sebanyak 17 kejadian kebakaran sejak musim kemarau berlangsung, yakni mulai Juli hingga 14 Agustus 2024 ini.

"Yang paling banyak adalah jenis kebakaran hutan dan lahan dan penyebabnya karena kecerobohan manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan," kata Kepala Bidang (Kabid) Operasional Pemadam Kebakaran Pemkab Pamekasan Moh Zainuddin di Pamekasan, Rabu.

Ia menjelaskan, jumlah kejadian kebakaran itu, berdasarkan data tercatat di tim Call Centre Pemadam Kebakaran Pemkab Pamekasan.

Perinciannya, sebanyak 12 kejadian berupa kebakaran lahan, sedangkan lima kejadian lainnya berupa kebakaran tempat tinggal atau rumah.

"Terakhir, kejadian kebakaran yang terjadi hari ini di lingkungan lembaga pendidikan di Desa Mapper, Kecamatan Proppo," katanya.

Ia menjelaskan, untuk jenis kebakaran lahan, penyebabnya karena ulah manusia, seperti adanya oknum warga yang membuang puntung rokok secara sembarangan. Sedangkan untuk jenis kebakaran tempat tinggal, umumnya karena sambungan arus pendek listrik.

Terkait banyaknya kejadian kebakaran akhir-akhir ini, tim pemadam kebakaran Pemkab Pamekasan meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama terkait segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kebakaran.

"Jangan membuang puntung rokok sembarangan atau melakukan pembakaran di ruang terbuka," katanya.

Selain menyampaikan imbauan, tim juga mulai menggencarkan pendidikan dan pelatihan tentang cara mencegah kebakaran di lingkungan rumah tangga dan perkantoran.

Salah satunya harus memiliki alat pemadam api ringan (APAR), sehingga jika terjadi kebakaran bisa segera dipadamkan.

"Salah satu upaya yang kami lakukan dalam berupaya menciptakan kesadaran bagi masyarakat adalah pentingnya menyediakan APAR di rumah dan perkantoran," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024