Sebanyak 2.244 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima anugerah Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalancana Karya Satya (SLKS) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.
"Atas nama Pemprov Jatim saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas semua tenaga, pikiran, dan dharma baktinya dalam proses pembangunan Jawa Timur," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menyematkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia SLKS secara simbolis kepada 182 orang ASN di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 19/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia SLKS. Penganugerahan tersebut merupakan penghargaan kepada ASN yang telah berbakti selama 10, 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus.
Sebanyak 182 orang yang disematkan secara simbolis itu terdiri atas 51 ASN dengan pengabdian 30 tahun, 62 orang pengabdian 20 tahun, dan 69 orang pengabdian 10 tahun.
Pj Gubernur menambahkan, tanda penghormatan dari Presiden ini tidak semata-mata diberikan karena masa kerjanya, tetapi juga melihat kinerja, loyalitas dan integritas para ASN kepada bangsa dan negara Indonesia serta kepada Pancasila dan UUD 1945.
Baca juga: Pemprov Jatim salurkan tali asih kepada keluarga pahlawan kemerdekaan
Baca juga: Pj Gubernur Jatim apresiasi pengapalan ke-1000 EMCL Blok Cepu
"Ini sudah diuji, tidak semua bisa beruntung mencapai masa kerja tersebut tanpa ada cacat, kendala dan kesalahan yang bisa mengakibatkan tidak diberikan penghargaan," ucapnya.
Selain itu, ucapan terima kasih juga ditujukan atas segala daya upaya, pemikiran, tenaga dan juga pengorbanan yang diberikan untuk instansi masing-masing. Dalam hal ini di lingkungan Pemprov Jatim dalam rangka melaksanakan pembangunan di segala bidang serta karya-karya yang bisa memberikan dampak pada penanganan-penanganan masalah di masyarakat.
"Kami tidak bisa memberikan arti lebih atas pengabdian bapak atau ibu kecuali penghormatan ini. Kamilah yang harusnya berterima kasih karena bapak ibu telah membuat Jawa Timur sampai saat ini bisa maju dan melesat," ujar Adhy.
Untuk itu, dia juga berpesan agar tanda kehormatan ini dapat diterima, dijaga, dan dipelihara sebaik-baiknya dan digunakan sebagaimana mestinya.
"Kami titip agar Tanda Kehormatan Satyalancana ini dijaga tidak hanya fisiknya, tapi juga menjaga integritas, moralitas dan kapasitas bapak atau ibu untuk tetap bisa lebih baik bagi kemajuan bangsa dan negara khususnya Pemprov Jatim," pesannya.
Lebih lanjut, Adhy berharap Tanda Kehormatan Satyalancana ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua ASN yang belum memasuki masa pengabdian 10, 20 dan 30 tahun. Sehingga bisa menjadi tambahan motivasi bagi seluruh ASN untuk berkarya dan bekerja lebih baik lagi, dengan senantiasa memegang kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945.
"Semoga bisa menjadi pemacu bagi teman teman yang lain untuk memberikan Darma Bakti lebih baik lagi bagi bangsa dan negara khususnya Pemprov Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Atas nama Pemprov Jatim saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas semua tenaga, pikiran, dan dharma baktinya dalam proses pembangunan Jawa Timur," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menyematkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia SLKS secara simbolis kepada 182 orang ASN di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 19/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia SLKS. Penganugerahan tersebut merupakan penghargaan kepada ASN yang telah berbakti selama 10, 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus.
Sebanyak 182 orang yang disematkan secara simbolis itu terdiri atas 51 ASN dengan pengabdian 30 tahun, 62 orang pengabdian 20 tahun, dan 69 orang pengabdian 10 tahun.
Pj Gubernur menambahkan, tanda penghormatan dari Presiden ini tidak semata-mata diberikan karena masa kerjanya, tetapi juga melihat kinerja, loyalitas dan integritas para ASN kepada bangsa dan negara Indonesia serta kepada Pancasila dan UUD 1945.
Baca juga: Pemprov Jatim salurkan tali asih kepada keluarga pahlawan kemerdekaan
Baca juga: Pj Gubernur Jatim apresiasi pengapalan ke-1000 EMCL Blok Cepu
"Ini sudah diuji, tidak semua bisa beruntung mencapai masa kerja tersebut tanpa ada cacat, kendala dan kesalahan yang bisa mengakibatkan tidak diberikan penghargaan," ucapnya.
Selain itu, ucapan terima kasih juga ditujukan atas segala daya upaya, pemikiran, tenaga dan juga pengorbanan yang diberikan untuk instansi masing-masing. Dalam hal ini di lingkungan Pemprov Jatim dalam rangka melaksanakan pembangunan di segala bidang serta karya-karya yang bisa memberikan dampak pada penanganan-penanganan masalah di masyarakat.
"Kami tidak bisa memberikan arti lebih atas pengabdian bapak atau ibu kecuali penghormatan ini. Kamilah yang harusnya berterima kasih karena bapak ibu telah membuat Jawa Timur sampai saat ini bisa maju dan melesat," ujar Adhy.
Untuk itu, dia juga berpesan agar tanda kehormatan ini dapat diterima, dijaga, dan dipelihara sebaik-baiknya dan digunakan sebagaimana mestinya.
"Kami titip agar Tanda Kehormatan Satyalancana ini dijaga tidak hanya fisiknya, tapi juga menjaga integritas, moralitas dan kapasitas bapak atau ibu untuk tetap bisa lebih baik bagi kemajuan bangsa dan negara khususnya Pemprov Jatim," pesannya.
Lebih lanjut, Adhy berharap Tanda Kehormatan Satyalancana ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua ASN yang belum memasuki masa pengabdian 10, 20 dan 30 tahun. Sehingga bisa menjadi tambahan motivasi bagi seluruh ASN untuk berkarya dan bekerja lebih baik lagi, dengan senantiasa memegang kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945.
"Semoga bisa menjadi pemacu bagi teman teman yang lain untuk memberikan Darma Bakti lebih baik lagi bagi bangsa dan negara khususnya Pemprov Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024