Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Festival Posyandu Kreatif dengan menampilkan beraneka layanan kreatif yang digagas oleh posyandu dan kader kesehatannya mulai Senin (12/8) hingga Selasa (13/8).
Pada festival untuk memacu pelayanan publik sektor kesehatan yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi ini seluruh posyandu menampilkan berbagai inovasi yang melibatkan para kader, selain juga diisi dengan beragam lomba yang sarat edukasi mulai pameran siklus hidup, kuliner sehat, dan lainnya.
"Ini menjadi ajang 'kopi darat' para kader-kader kesehatan yang ada di Banyuwangi. Kami pertemukan mereka, harapannya agar bisa saling berbagi tentang inovasi dan permasalahan serta solusi dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi cara untuk merangsang kreativitas para kader, karena ada lombanya juga," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin.
Menurut dia, posyandu di Banyuwangi telah melaksanakan integrasi layanan primer (ILP) dalam pelayanannya, dan pelayanan kesehatan dalam ILP mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra-sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia.
"Jadi, posyandu di Banyuwangi melakukan pelayanan lengkap, mulai dari bayi lahir sampai lansia. Harapannya, dengan layanan yang holistik dan berkesinambungan dari bayi sampai lansia yang didekatkan ke warga lewat posyandu, bisa mendorong masyarakat memprioritaskan upaya preventif daripada menjalani proses perawatan," kata Ipuk.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi rutin gelar FGU tumbuhkan musikalitas daerah
Dalam inovasi itu ditampilkan beragam pelayanan kesehatan di tiap-tiap posyandu, seperti inovasi Posyandu Kenari, Desa Blambangan, yang merupakan binaan dari Puskesmas Tapanrejo, Kecamatan Muncar.
Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati mengemukakan para kader posyandu ini membuat inovasi "Bentor Sehatku" untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut usia.
Bentor Sehatku adalah layanan antar jemput menggunakan kendaraan becak motor bagi warga lansia yang mengalami kesulitan akses ke posyandu.
"Dengan inovasi ini, kunjungan lansia ke posyandu semakin meningkat, sasarannya juga lebih luas, bukan warga yang itu-itu saja," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, saat ini layanan ILP telah dilaksanakan di seluruh desa di Banyuwangi. Di setiap desa, dipilih satu posyandu percontohan yang menerapkan ILP.
"Acara ini untuk penguatan, harapannya ke depan seluruh posyandu bisa menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi bagi semua siklus kehidupan," kata Amir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pada festival untuk memacu pelayanan publik sektor kesehatan yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi ini seluruh posyandu menampilkan berbagai inovasi yang melibatkan para kader, selain juga diisi dengan beragam lomba yang sarat edukasi mulai pameran siklus hidup, kuliner sehat, dan lainnya.
"Ini menjadi ajang 'kopi darat' para kader-kader kesehatan yang ada di Banyuwangi. Kami pertemukan mereka, harapannya agar bisa saling berbagi tentang inovasi dan permasalahan serta solusi dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi cara untuk merangsang kreativitas para kader, karena ada lombanya juga," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin.
Menurut dia, posyandu di Banyuwangi telah melaksanakan integrasi layanan primer (ILP) dalam pelayanannya, dan pelayanan kesehatan dalam ILP mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra-sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia.
"Jadi, posyandu di Banyuwangi melakukan pelayanan lengkap, mulai dari bayi lahir sampai lansia. Harapannya, dengan layanan yang holistik dan berkesinambungan dari bayi sampai lansia yang didekatkan ke warga lewat posyandu, bisa mendorong masyarakat memprioritaskan upaya preventif daripada menjalani proses perawatan," kata Ipuk.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi rutin gelar FGU tumbuhkan musikalitas daerah
Dalam inovasi itu ditampilkan beragam pelayanan kesehatan di tiap-tiap posyandu, seperti inovasi Posyandu Kenari, Desa Blambangan, yang merupakan binaan dari Puskesmas Tapanrejo, Kecamatan Muncar.
Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati mengemukakan para kader posyandu ini membuat inovasi "Bentor Sehatku" untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut usia.
Bentor Sehatku adalah layanan antar jemput menggunakan kendaraan becak motor bagi warga lansia yang mengalami kesulitan akses ke posyandu.
"Dengan inovasi ini, kunjungan lansia ke posyandu semakin meningkat, sasarannya juga lebih luas, bukan warga yang itu-itu saja," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, saat ini layanan ILP telah dilaksanakan di seluruh desa di Banyuwangi. Di setiap desa, dipilih satu posyandu percontohan yang menerapkan ILP.
"Acara ini untuk penguatan, harapannya ke depan seluruh posyandu bisa menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi bagi semua siklus kehidupan," kata Amir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024