Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, meningkatkan kualitas pelaku usaha dengan memberikan bimbingan teknis (bimtek) kewirausahaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pemula.

Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis membuka bimtek yang dihadiri sebanyak 100 peserta UMKM pemula di Puri Manggala Bakti, Kota Probolinggo, Senin.

"Jumlah UMKM di Kota Probolinggo mencapai 20.753 pelaku usaha menjadi modal besar untuk menjadikan kota setempat sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Provinsi Jawa Timur," kata Nurkholis saat memberikan sambutan dalam acara bimtek tersebut.

Menurutnya, Kota Probolinggo sebagai kota transit atau kota penghubung wilayah barat-timur dan selatan yang berada di area tapal kuda Provinsi Jatim, serta memiliki ragam sarana existing infrastruktur ekonomi.

"Salah satu strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penumbuhan wirausaha baru di Kota Probolinggo," tuturnya.

Ia mengatakan banyak efek ganda dengan munculnya wirausaha baru seperti membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Nurkholis menjelaskan bahwa tantangan usaha saat ini semakin kompleks, mulai dari produk-produk luar daerah yang semakin mudah diakses dan murah serta gaya hidup konsumtif dan instan di masyarakat juga semakin tinggi.

"Oleh karena itu, tantangan usaha itu perlu disikapi oleh para UMKM pemula agar mampu bersaing dan bertahan dalam situasi tersebut," katanya.

Baca juga: Pemkot Probolinggo dan Situbondo kerja sama replikasi inovasi daerah

Untuk Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUMP), lanjutnya, agar terus melakukan pendampingan dan pembinaan secara intens, mulai dari peningkatan produksi, manajemen usaha hingga pemasaran.

"Bagi pelaku UMKM, terus berusaha meningkatkan daya saing, tidak ada lagi bermalas-malasan, berpangku tangan dan hanya berharap bantuan dari pemerintah. Mari kita dukung upaya mewujudkan pelaku usaha yang sejahtera," ujarnya.

Sementara, Kepala DKUMP Fitriawati mengatakan kegiatan itu selain bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas di Kota Probolinggo, namun juga untuk membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan berwirausaha di kalangan pelaku usaha pemula.

"Kemudian menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat di masyarakat, serta meningkatkan kemampuan para pelaku wirausaha untuk mencapai kemajuan usaha dan kesejahteraan," katanya.

Ia mengatakan pada 12 Agustus merupakan hari UMKM nasional yang bertema perubahan tidak akan datang dari kaki yang diam, jadi UMKM harus bergerak berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman terutama dengan adanya digitalisasi saat ini.

"UMKM harus bisa menyesuaikan dengan teknologi digital yang ada. Semoga UMKM Kota Probolinggo semakin semangat berkarya, aktif berinovasi dan maju," katanya.

Dalam kesempatan itu, juga diserahkan simbolis santunan kematian bagi pelaku usaha dari BPJS Ketenagakerjaan Kota Probolinggo, santunan anak yatim dari Baznas Kota Probolinggo, dan simbolis sertifikat halal bagi pelaku UMKM.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024