Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur terus melakukan pembinaan ke para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga hasil produk mereka layak jual di toko modern.
"Ini kami lakukan, untuk membantu pemasaran pada pelaku UMKM, di samping sebagai bentuk kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan pemilik toko modern," kata Kepala Bidang (Kabid) Produktivitas Kerja pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM-Naker) Pemkab Pamekasan Ika Yulia Rahmawati di Pamekasan, Minggu.
Ia menutur, saat ini sudah ada 12 produk UMKM di Kabupaten Pamekasan yang sudah masuk toko modern berjejaring, seperti Indomaret dan Alfamart.
"Awalnya ada sekitar 70 lebih produk UMKM di Pamekasan yang mengajukan untuk bisa masuk ke toko modern, akan tetapi setelah dilakukan seleksi oleh tim dari toko modern itu, baru 12 produk yang bisa dipasarkan di toko modern itu," katanya.
Baca juga: Upaya Pemkab Pamekasan sukseskan swasembada garam
Alasannya, karena belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan manajemen toko modern itu.
"Karena itu, kami akan terus berupaya melakukan pendampingan, agar produk UMKM yang masuk toko modern semakin banyak," katanya.
Menurut Ika, di antara produk UMKM warga Pamekasan yang kini telah dipasarkan di toko modern itu, di antaranya, kripik tette, abon, kripik pisang, rengginan, teri krispi, serta kopi jahe.
Selain membantu pemasaran melalui kerja sama dengan pemilik toko modern, upaya lain yang dilakukan Pemkab Pamekasan melalui pelatihan kemasan produk dan pengurusan merk, serta pemasaran secara daring.
"Untuk pemasaran secara daring ini, Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan sejumlah toko online, seperti Tokopedia, Lazada dan Bukalapak," katanya.
Program lain yang juga telah dilakukan Pemkab Pamekasan adalah pembentukan pengusaha baru dan penyediaan modal usaha dengan bunga rendah.
Sementara itu, berdasarkan data Diskop UKM-Naker Pemkab Pamekasan, total jumlah pelaku UMKM di kabupaten ini sebanyak 49.185 orang, tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan se-Kabupaten Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Ini kami lakukan, untuk membantu pemasaran pada pelaku UMKM, di samping sebagai bentuk kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan pemilik toko modern," kata Kepala Bidang (Kabid) Produktivitas Kerja pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM-Naker) Pemkab Pamekasan Ika Yulia Rahmawati di Pamekasan, Minggu.
Ia menutur, saat ini sudah ada 12 produk UMKM di Kabupaten Pamekasan yang sudah masuk toko modern berjejaring, seperti Indomaret dan Alfamart.
"Awalnya ada sekitar 70 lebih produk UMKM di Pamekasan yang mengajukan untuk bisa masuk ke toko modern, akan tetapi setelah dilakukan seleksi oleh tim dari toko modern itu, baru 12 produk yang bisa dipasarkan di toko modern itu," katanya.
Baca juga: Upaya Pemkab Pamekasan sukseskan swasembada garam
Alasannya, karena belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan manajemen toko modern itu.
"Karena itu, kami akan terus berupaya melakukan pendampingan, agar produk UMKM yang masuk toko modern semakin banyak," katanya.
Menurut Ika, di antara produk UMKM warga Pamekasan yang kini telah dipasarkan di toko modern itu, di antaranya, kripik tette, abon, kripik pisang, rengginan, teri krispi, serta kopi jahe.
Selain membantu pemasaran melalui kerja sama dengan pemilik toko modern, upaya lain yang dilakukan Pemkab Pamekasan melalui pelatihan kemasan produk dan pengurusan merk, serta pemasaran secara daring.
"Untuk pemasaran secara daring ini, Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan sejumlah toko online, seperti Tokopedia, Lazada dan Bukalapak," katanya.
Program lain yang juga telah dilakukan Pemkab Pamekasan adalah pembentukan pengusaha baru dan penyediaan modal usaha dengan bunga rendah.
Sementara itu, berdasarkan data Diskop UKM-Naker Pemkab Pamekasan, total jumlah pelaku UMKM di kabupaten ini sebanyak 49.185 orang, tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan se-Kabupaten Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024