Malang - Pemerintah Kebupaten Malang, Jawa Timur, menargetkan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) bagi penduduk setempat pada tahun 2015 mendatang. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Kabupaten Malang, Romdhoni, Minggu mengaku, untuk mencapai target itu, pihaknya telah membuat 84 unit jamban keluarga yang disebar di 6 kecamatan dan terdiri dari 28 desa. ''Enam kecamatan itu di antaranya Kecamatan Dampit yang terdiri dari Desa Dampit, Sukodono dan Amandemon, serta Kecamatan Ngajum yang terdiri dari Desa Ngajum, Sawahan serta Banjarsari,'' katanya. Romdhoni berharap, dengan adanya pembangunan 84 unit jamban keluarga, akan membuat penduduk tidak sembarangan dalam membuang air besar seperti di lokasi aliran sungai. Dengan adanya jamban keluarga, kebersihan sungai di wilayah Kabupaten Malang diharapkan tetap akan terjaga. ''Untuk desain jamban akan disesuaikan dengan keberadaan rumah serta adanya air bersih. Namun, apabila rumah bersangkutan tidak ada air bersih akan dibuatkan seperti MCK, yakni jamban yang memiliki penampungan air bersih,'' katanya. Romdhoni mengatakan, anggaran pembangunan 84 unit jamban keluarga itu diambilkan dari APBD Kabupaten Malang tahun 2011, Dana Kemitraan serta Dana Alokasi Khusus (DAK). ''Untuk besaran dananya saya lupa, namun itu diambilkan dari Pos APBD Kabupaten Malang tahun 2011,'' katanya. Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang, Kholis Bidayati mengatakan, penduduk yang membuang air besar di sembarang tempat seperti di sungai, dapat menyebabkan kualitas air di sejumlah sungai menurun. Ia mengatakan, dalam pantauan BLH terdapat lima sungai di Kabupaten Malang yang sering digunakan untuk buang air besar sembarangan oleh penduduk, di antaranya Sungai Metro, Brantas serta Molek. Oleh karena itu, Kholis mengimbau, dengan dibangunnya jamban bagi penduduk, bisa membantu pola hidup sehat, serta tidak lagi menjadikan sungai sebagai lokasi buang air besar. ''Kita harapkan masyarakat semakin sadar dan tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat untuk buang air besar,'' katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012