Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Wahyu Widodo menyatakan arus peti kemas mengalami kenaikan sebesar 10,11 persen sepanjang Januari sampai Juli 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Ini jauh melampaui rata-rata kenaikan tahunan yang biasanya berada pada rata-rata lima persen," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Wahyu menyebutkan jumlah peti kemas pada tujuh bulan pertama tahun lalu tercatat sebesar 807.454 TEUs, sedangkan pada periode yang sama tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 889.142 TEUs.
Pencapaian tersebut didorong oleh kontribusi dari peti kemas internasional sebanyak 842.467 TEUs dan peti kemas domestik sebanyak 46.675 TEUs.
Angka itu menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu peti kemas internasional tercatat sebanyak 774.870 TEUs dan peti kemas domestik sebanyak 32.584 TEUs.
Perbandingan arus peti kemas antara ekspor dan impor adalah 49 persen atau 409.632 TEUs untuk ekspor dan 51 persen atau 432.835 TEUs untuk peti kemas impor.
Dibandingkan periode sama 2023, arus peti kemas ekspor tahun ini meningkat satu persen, sedangkan persentase ekspor 48 persen pada 2023 merupakan kontribusi arus peti kemas sebanyak 376.131 TEUs.
Sebaliknya, arus peti kemas impor tahun ini terkoreksi satu persen seiring dengan arus peti kemas impor pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 398.739 TEUs.
Selain itu, jumlah kunjungan kapal hingga Juli 2024 juga meningkat 3,84 persen dengan total 703 kunjungan dibandingkan periode yang sama pada 2023 yakni sebanyak 677 kunjungan kapal.
Jika perbandingannya dilihat secara bulanan, maka arus peti kemas pada Juli 2024 tersebut naik 5,87 persen atau 134.258 TEUs dibandingkan Juni 2024 yaitu 126.817 TEUs.
Adapun kenaikan pada Juli 2024 dipicu oleh kontribusi peti kemas internasional sebanyak 128.920 TEUs dan peti kemas domestik sebanyak 5.338 TEUs.
Pada Juni 2024, kontribusi peti kemas internasional tercatat sebesar 120.013 TEUs dan kontribusi peti kemas domestik sebanyak 6.804 TEUs.
Sementara, dari sisi kinerja bongkar muat, TPS turut mencatat peningkatan yang signifikan yaitu 53 boks per ship per jam sehingga melampaui target Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya yaitu 48 boks per ship per jam.
"TPS juga tetap masih memimpin perolehan market share dengan persentase 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak," kata Wahyu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024