Madiun - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyiapkan 400 liter disinfektan untuk mencegah penyebaran virus H5N1 atau flu burung pada unggas yang ada di wilayah setempat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, Santoso, Jumat, mengatakan, disinfentan tersebut sebagian telah dibagikan secara gratis ke sejumlah peternak ayam dan warga yang memiliki peliharaan ternak ayam untuk digunakan.
"Jumlah disifektan yang kami siapkan mencapai 400.000 mililiter atau 400 liter. Jika jumlah ini kurang, kami akan mengajukan tambahan lagi ke Dinas Peternakan Provinsi Jatim," ujar Santoso.
Menurut dia, guna mencegah penyebaran virus flu burung pada unggas, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi kepada peternak dan rumah tangga yang memiliki ternak ayam untuk rajin menjaga kebersihan kandang unggas dan melakukan penyemprotan disinfektan secara teratur.
"Hasil sosialisasi tersebut cukup efektif. Terbukti, sejak intensif dilakukan selama bulan Januari 2012, telah ada 24 orang yang berkunjung ke dinas untuk berkonsultasi dan meminta disinfektan untuk mencegah flu burung. Orang yang berkunjung ini adalah peternak maupun rumah tangga yang punya ternak ayam di rumah," katanya menerangkan.
Ia menambahkan, hingga pertengahan bulan Januari 2012, telah ada 13 kasus kematian ayam secara mendadak di wilayah Kabupaten Madiun, dengan jumlah ayam mati sekitar 50 ekor lebih. Kasus ini tersebar hampir di seluruh Kabupaten Madiun, di antaranya di Kecamatan Geger, Dolopo, dan Mejayan.
"Namun setelah kami tes sampel darah dari unggas ayam yang mati tersebut, hasilnya adalah negatif flu burung. Ayam-ayam ini mati mendadak karena terkena penyakit tetelo," kata Santoso.
Pihaknya terus mengimbau kepada para peternak dan masyarakat yang memiliki peliharaan ayam di rumah untuk memperhatikan kebersihan kandang. Cuaca yang lembab seperti saat ini, adalah media yang cocok untuk berkembang biak virus, termasuk H5N1.
Data Dinas Peternakan dan Perikanan setempat mencatat, populasi ayam jenis ras Jawa atau ayam kampung di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 1,6 juta ekor. Jumlah ini meningkat 100 persen jika dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang mencapai 700.000 hingga 800.000 ekor.
Sedangkan jumlah populasi ayam pedaging saat ini tercatat sebanyak 798.000 ekor yang tersebar di sekitar 228 peternakan yang ada dengan masing-masing peternakan memiliki 3.000 hingga 3.500 ekor. Lalu, jumlah ayam petelur sebanyak 290.000 ekor yang tersebar di sekitar 19 peternakan yang masih bertahan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012