Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep belum bisa menyalurkan bantuan bencana alam di 16 lokasi di wilayah tersebut, karena masih menunggu laporan resmi dari camat. Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Arif Santoso, Jumat, menjelaskan, sesuai laporan dari personel taruna siaga bencana (Tagana) setempat, pada Januari ini telah terjadi 16 kali bencana alam. "Bencana alam yang terjadi di Sumenep pada Januari ini didominasi angin puting beliung atau angin kencang. Kami belum bisa menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam, karena masih menunggu laporan resmi dari camat," ujarnya di Sumenep. Apalagi, kata dia, hingga sekarang, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2012 masih dalam tahap evaluasi oleh Gubernur Jawa Timur. "Untuk bantuan berupa dana yang berasal dari APBD memang belum ada. Namun, untuk bantuan pangan dan sandang yang bersifat bantuan darurat dari Kementerian Sosial, sebagian sudah disalurkan kepada korban bencana alam," ucapnya. Data di Dinsos Sumenep, pada Januari ini terjadi bencana alam berupa angin puting beliung atau angin kencang di 16 lokasi yang tersebar di 10 kecamatan, dan mengakibatkan rumah maupun bangunan lainnya milik warga mengalami kerusakan. "Untuk data pasti tentang jumlah rumah yang rusak akibat musibah tersebut, kami menunggu laporan dari camat setempat. Laporan dari camat itu yang kami jadikan pedoman pengajuan permohonan bantuan kepada Bupati Sumenep guna disalurkan kepada korban bencana alam," paparnya. Ia juga mengemukakan, tidak ada korban jiwa dalam 16 kali bencana alam yang terjadi pada Januari ini. "Sesuai laporan dari personel tim Tagana yang diterima kami, angin puting beliung itu hanya menimbulkan kerugian material bagi korban, akibat rumah dan bangunan yang rusak," kata Arif.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012