Manajemen Arema FC optimistis Aremania mampu menjaga kondusivitas jalannya seluruh pelaksanaan pertandingan kompetisi Liga 1 musim 2024/2025, khususnya saat timn berjuluk Singo Edan melakoni laga kandang di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Jawa Timur.
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi di Kota Malang, Jawa Timur Senin, menyatakan diperbolehkannya Arema FC berkandang di Kota Blitar sekaligus disaksikan Aremania merupakan kepercayaan yang diberikan banyak pihak yang harus dijaga.
"Kami semua tahu bahwa Arema FC dan Aremania sedang menjadi sorotan nasional bahkan internasional pascatragedi Kanjuruhan, ini adalah kesempatan membuktikan bahwa kami mampu belajar dan menjadi contoh yang baik bagi dunia sepak bola," ujar Inal sapaan akrab Yusrinal.
Dia juga menyatakan komitmennya bertanggung jawab bersama semua komponen untuk menjaga dan mengantisipasi munculnya potensi risiko yang mungkin terjadi.
"Untuk itu kami selalu intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaksanaan asesmen yang dilakukan Mabes Polri dan LIB, juga Presidium Aremania," ucap dia.
Singo Edan dipastikan bisa berlaga di Stadion Soepriadi, Kota Blitar untuk menyelenggarakan pertandingan kandang Liga 1, setelah pemerintah kota (pemkot) bersama para pemangku kebijakan setempat memberikan lampu hijau kepada manajemen tim.
Stadion Soepriadi saat ini juga menjalani tahap renovasi agar sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh PSSI.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 telah melakukan asesmen untuk menilai kelaikan stadion tersebut menggelar pertandingan kandang Arema FC, sejak Sabtu (3/8) hingga hari ini.
Hasilnya, PT LIB telah memberikan lampu hijau sehingga stadion tersebut bisa digunakan sebagai lokasi pelaksanaan pertandingan kandang bagi Arema FC.
Anak asuh Joel Cornelli dijadwalkan akan melakoni laga kandang pertamanya di Stadion Soepriadi, Kota Blitar dengan menghadapi Dewa United, pada Senin (12/8).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi di Kota Malang, Jawa Timur Senin, menyatakan diperbolehkannya Arema FC berkandang di Kota Blitar sekaligus disaksikan Aremania merupakan kepercayaan yang diberikan banyak pihak yang harus dijaga.
"Kami semua tahu bahwa Arema FC dan Aremania sedang menjadi sorotan nasional bahkan internasional pascatragedi Kanjuruhan, ini adalah kesempatan membuktikan bahwa kami mampu belajar dan menjadi contoh yang baik bagi dunia sepak bola," ujar Inal sapaan akrab Yusrinal.
Dia juga menyatakan komitmennya bertanggung jawab bersama semua komponen untuk menjaga dan mengantisipasi munculnya potensi risiko yang mungkin terjadi.
"Untuk itu kami selalu intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaksanaan asesmen yang dilakukan Mabes Polri dan LIB, juga Presidium Aremania," ucap dia.
Singo Edan dipastikan bisa berlaga di Stadion Soepriadi, Kota Blitar untuk menyelenggarakan pertandingan kandang Liga 1, setelah pemerintah kota (pemkot) bersama para pemangku kebijakan setempat memberikan lampu hijau kepada manajemen tim.
Stadion Soepriadi saat ini juga menjalani tahap renovasi agar sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh PSSI.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 telah melakukan asesmen untuk menilai kelaikan stadion tersebut menggelar pertandingan kandang Arema FC, sejak Sabtu (3/8) hingga hari ini.
Hasilnya, PT LIB telah memberikan lampu hijau sehingga stadion tersebut bisa digunakan sebagai lokasi pelaksanaan pertandingan kandang bagi Arema FC.
Anak asuh Joel Cornelli dijadwalkan akan melakoni laga kandang pertamanya di Stadion Soepriadi, Kota Blitar dengan menghadapi Dewa United, pada Senin (12/8).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024