Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Marthinus Hukom tandatangani kerja sama naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

"Penandatanganan kerja sama dan NPHD ini merupakan bentuk komitmen dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika di Banyuwangi," ujarnya.

Bupati Ipuk mengemukakan, Pemkab Banyuwangi telah menghibahkan aset lahan seluas 1.090 meter persegi untuk kantor dan tempat rehabilitasi BNNK.

Menurutnya, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang atau narkoba menjadi "PR" bersama di tengah kemajuan Kabupaten Banyuwangi.

"Jangan sampai di tengah kemajuan Banyuwangi, perkembangan generasi penerus dirusak narkoba. Terima kasih Kepala BNN Bapak Komjen Pol. Marthinus. Kolaborasi yang kita bangun, antara kepolisian, BNN, pemerintah daerah, dan seluruh elemen lainnya tentunya akan semakin memperkuat upaya kita dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba," ucap Ipuk.

Bupati Ipuk menyampaikan bahwa permasalahan narkoba harus ditangani dengan kerja sama seluruh pihak.

Laporan Badan PBB yang menangani penanggulangan narkoba, UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) menunjukkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkoba pada 2023.

Sementara di Banyuwangi, kata Ipuk, terdapat 64 kasus penyalahgunaan narkoba pada semester awal 2024 dan penyalahgunaan narkoba didominasi usia produktif.

"Fakta-fakta ini menjadi sebuah peringatan bagi kita bahwa bahaya narkoba sedang mengintai generasi muda," ujarnya.

Dengan percepatan pembentukan BNNK Banyuwangi, Ipuk berharap akan ada optimalisasi dalam pencegahan dam pemberantasan narkoba, dan ini juga perlu peningkatan peran masyarakat, penguatan rehabilitasi hingga penegakan hukum yang tegas.

"Kami juga berterima kasih selama ini para tokoh agama dan tokoh masyarakat bersama-sama menjaga Banyuwangi dan selalu mengingatkan bahaya narkoba, dan alhamdulillah hari ini kita mulai langkah penting dengan percepatan pembentukan BNN kabupaten," katanya.

Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan BNNK Banyuwangi merupakan yang pertama di wilayah Tapal Kuda, sebuah wilayah yang merujuk pada kawasan timur Jawa Timur.

Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang menjadi prioritas pembentukan BNNK pada tahun ini, sebab wilayah tersebut tengah berkembang pesat.

Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, kata Komjen Marthinus, biasanya tingkat risiko peredaran narkoba meningkat, sehingga pembentukan BNNK diharapkan bisa menjadi salah satu langkah antisipasi dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.

Salah satu strategi yang bakal dipakai untuk menekan penyalahgunaan narkoba di Banyuwangi adalah soal ketahanan keluarga dan pendidikan.

"Fokus kami hari ini, BNN adalah bagaimana membangun ketahanan keluarga. Kemudian, ketahanan di lingkungan pendidikan," ujar Marthinus.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024