Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur memasang sumur sibel sebanyak 120 unit di sejumlah titik untuk membantu irigasi petani yang memasuki musim tanam ketiga bersamaan dengan musim kemarau.

"Sumur sibel ini untuk membantu memasok air di area persawahan. Selama kebutuhan air terpenuhi, petani tidak akan kesulitan," ujar Kepala DKPP Kota Madiun Totok Sugiarto di Madiun, Jumat.

Adapun sebanyak 120 unit sumur sibel tersebut terpasang di sejumlah area persawahan di Kota Madiun. Menurut Totok, jumlah itu sebenarnya belum memenuhi target DKPP.

Sesuai target, ada sebanyak 200 sumur sibel yang dipasang. Namun, saat ini baru 120 unit karena pemasangannya tidak dapat dilakukan sembarangan.

"Pemasangan sumur sibel harus memperhitungkan ketersediaan air di dalam tanah agar tidak habis terkuras," kata dia.

Untuk itu, Totok mengimbau kepada petani agar bijak saat menggunakan air. Serta, mematikan sumur jika musim hujan telah tiba. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan air dalam tanah.

Pihaknya juga mengedukasi petani untuk tidak memaksakan tanam padi saat musim kemarau. Hal itu karena ketersediaan air sangat terbatas. Sebagai gantinya, lahan bisa ditanami palawija yang lebih sedikit membutuhkan air, seperti jagung, kedelai, ataupun ketela.

"Kalau sawah tidak memungkinkan ditanami padi, maka petani boleh menanam tanaman lain selain padi, mengingat sawah memiliki karakteristik masing-masing. Bisa tanaman palawija, seperti jagung," katanya.

 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024