Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun dan Bawaslu setempat menggelar sosialisasi dan pendidikan tentang Pilkada Serentak 2024 kepada pemilih pemula dengan menyasar generasi Z (gen Z) di sejumlah sekolah tingkat SMA sederajat.
"Gen Z ini sangat dekat dengan gawai dan media sosial. Sementara, berita-berita pilkada banyak 'berseliweran' di media sosial. Kami berupaya agar mereka tidak terjebak informasi yang salah maupun hoaks dengan sosialisasi Pilkada 2024," ujar Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Madiun Fi'ikrisna Setyawan di Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, dengan mengetahui informasi tentang pilkada, gen Z pemilih pemula ini dapat menyaring hal-hal yang diterima serta tidak mudah menyebarkan berita yang didapat sebelum mengonfirmasi kebenarannya.
Untuk itu, KPU Kota Madiun terus melakukan sosialisasi di media sosial secara masif. Berita-berita terkait dengan penyelenggaraan pilkada juga digencarkan setiap hari sebagai upaya mengedukasi masyarakat.
"Peran gen Z dalam pilkada sangat penting. Target kami, partisipasi pemilih dari gen Z dalam pilkada nanti tinggi," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Madiun Wahyu Sesar Tri Sulistyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya memiliki pokja isu-isu negatif untuk menangkal hoaks yang berkembang di tengah masyarakat selama pilkada berlangsung.
"Imbauan saya kepada pelajar harus lebih cermat lagi, meningkatkan literasi lagi terhadap informasi yang diterima, baik itu dari media massa maupun media digital atau media sosial, serta tidak lupa menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November nanti," katanya.
Selain informasi hoaks, kerawanan lainnya adalah adanya ujaran kebencian atau "kampanye hitam" hingga politik uang. Untuk itu, ketika ada indikasi pelanggaran, Wahyu meminta pelajar tidak takut menyampaikan ke Bawaslu setempat.
"Kalau ada indikasi pelanggaran, sampaikan saja ke Bawaslu, nanti kami yang akan menindaklanjuti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Gen Z ini sangat dekat dengan gawai dan media sosial. Sementara, berita-berita pilkada banyak 'berseliweran' di media sosial. Kami berupaya agar mereka tidak terjebak informasi yang salah maupun hoaks dengan sosialisasi Pilkada 2024," ujar Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Madiun Fi'ikrisna Setyawan di Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, dengan mengetahui informasi tentang pilkada, gen Z pemilih pemula ini dapat menyaring hal-hal yang diterima serta tidak mudah menyebarkan berita yang didapat sebelum mengonfirmasi kebenarannya.
Untuk itu, KPU Kota Madiun terus melakukan sosialisasi di media sosial secara masif. Berita-berita terkait dengan penyelenggaraan pilkada juga digencarkan setiap hari sebagai upaya mengedukasi masyarakat.
"Peran gen Z dalam pilkada sangat penting. Target kami, partisipasi pemilih dari gen Z dalam pilkada nanti tinggi," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Madiun Wahyu Sesar Tri Sulistyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya memiliki pokja isu-isu negatif untuk menangkal hoaks yang berkembang di tengah masyarakat selama pilkada berlangsung.
"Imbauan saya kepada pelajar harus lebih cermat lagi, meningkatkan literasi lagi terhadap informasi yang diterima, baik itu dari media massa maupun media digital atau media sosial, serta tidak lupa menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November nanti," katanya.
Selain informasi hoaks, kerawanan lainnya adalah adanya ujaran kebencian atau "kampanye hitam" hingga politik uang. Untuk itu, ketika ada indikasi pelanggaran, Wahyu meminta pelajar tidak takut menyampaikan ke Bawaslu setempat.
"Kalau ada indikasi pelanggaran, sampaikan saja ke Bawaslu, nanti kami yang akan menindaklanjuti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024