Surabaya - Produsen perlengkapan popok bayi PT Zenzei Indonesia mengincar penjualan hingga Rp475 miliar pada 2012, menyusul meningkatnya permintaan pasar dalam negeri dan Asia serta Australia. Direktur PT Zenzei Indonesia Michael Gunawan kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, pada tahun ini terdapat lebih dari 17,2 juta bayi berusia 48 bulan ke bawah di Indonesia yang menjadi pasar potensial produsen popok dalam dan luar negeri. "Pada 2011, penjualan kami mencapai lebih dari Rp190 miliar untuk pasar dalam negeri, Asia dan Australia. Tahun ini ditargetkan bisa meningkat hingga 150 persen," katanya saat peluncuran program "Gebyar Hadiah Popoku". Mengutip hasil sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), Gunawan mengemukakan jumlah kelahiran pada 2010 sekitar 4,5 juta bayi dan diperkirakan meningkat menjadi lima juta bayi pada 2012. "Artinya setiap hari ada sekitar 14 ribu bayi yang lahir pada 2012. Total tahun ini ada sekitar 17,2 juta bayi usia 48 bulan ke bawah yang menjadi pasar potensial untuk penjualan popok bayi," ujarnya. Gunawan mengklaim produknya telah menguasai 20 persen pangsa pasar popok bayi di Indonesia dan ditargetkan meningkat menjadi 25 persen hingga akhir 2012. Untuk menggarap pasar dalam negeri, Zenzei Indonesia berkonsentrasi dengan produk merek "Popoku", sementara pasar luar negeri terutama Asia dan Australia dengan produk "Obaby". "Produk kami cukup bersaing di pasar ekspor, khususnya Asia. Tapi, volume ekspor masih cukup kecil sekitar 10 persen dari total produksi, karena fokus kami memang pasar dalam negeri," tambahnya. Menurut ia, penggunaan atau konsumsi popok bayi sekali pakai di Indonesia masih cukup rendah dibanding negara lain, yakni hanya 0,3 biji per bayi setiap hari. "Popok merupakan kebutuhan kedua untuk bayi setelah susu formula. Kami optimistis konsumsi popok bayi akan meningkat seiring membaiknya tingkat ekonomi masyarakat," kata Michael Gunawan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012