Pemerintah Kabupaten Trenggalek meluncurkan inovasi program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer atau dikenal dengan Integrasi Layanan Primer yang bertujuan untuk penguatan layanan kesehatan di wilayah masyarakat desa atau kelurahan di daerah itu.
"Dengan adanya integrasi layanan primer ini diharapkan derajat kesehatan masyarakat lebih meningkat," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat melaunching integrasi layanan primer di Pendopo Trenggalek, Selasa.
Bagian integral transformasi kesehatan itu merupakan layanan kesehatan pokok yang terintegrasi dan berfokus pada tiga hal, meliputi siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan dukuh/dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.
Mas Ipin menjelaskan, sasaran program layanan ini adalah ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi, anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia.
Kemudian juga pengendalian penyakit menular dan layanan lintas kluster yang terdiri atas laboratorium, farmasi kegawatdaruratan hingga rawat inap di puskesmas yang ada fasilitasnya.
Kemudian "delivery unit" yang diharapkan dapat memberikan layanan primer, untuk di tingkat kecamatan adalah puskesmas, di tingkat kelurahan adalah puskesmas pembantu dan di tingkat padukuhan dan RT/RW adalah posyandu.
Mas Ipin, sapaan akrabnya, menyebut, layanan itu dapat berjalan maksimal dengan dukungan semua pihak. "Ini jadi penting karena dengan adanya integrasi layanan yang oke ini dibutuhkan dukungan dari semua pihak, salah satunya adalah para kepala desa," imbuhnya.
Sejalan dengan implementasi kebijakan itu, dia meminta agar edukasi kesehatan masyarakat ditingkatkan. Termasuk melibatkan peran PKK, organisasi wanita seperti Fatayat, Muslimat dan organisasi yang lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya.
"Waduh nanti pekerjaan saya nambah banyak, makanya biar kader-kader kesehatan itu pekerjaannya tidak nambah, beri edukasi ke masyarakat untuk melakukan self assessment terhadap kegiatan mereka. Itu menjadi penting," ujarnya.
Prioritasnya, lanjut Mas Ipin, fokus integrasi layanan primer adalah kepada mereka yang paling rentan terlebih dahulu.
Bukan hanya kelas secara ekonomi miskin, namun fokus bagaimana membentuk remajanya sehat, kemudian penanganan ketika ibu hamil risiko tinggi hingga penanganan soal lansia.
Dia menambahkan, Kabupaten Trenggalek mempunyai program pendukung seperti yang sehat yang dibayar hingga Dapur Cinta untuk mendukung integrasi layanan primer itu.
Program-program yang juga diinisiasi Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini itu harus tepat sasaran.
"Saya mendukung dan saya minta desa-desa nanti semuanya menyelenggarakan Posyandu integrasi layanan kesehatan ini. Sekarang masih 84 dari 157 desa/kelurahan. Saya ucapkan terima kasih kepada yang sudah menjalankan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dengan adanya integrasi layanan primer ini diharapkan derajat kesehatan masyarakat lebih meningkat," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat melaunching integrasi layanan primer di Pendopo Trenggalek, Selasa.
Bagian integral transformasi kesehatan itu merupakan layanan kesehatan pokok yang terintegrasi dan berfokus pada tiga hal, meliputi siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan dukuh/dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.
Mas Ipin menjelaskan, sasaran program layanan ini adalah ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi, anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia.
Kemudian juga pengendalian penyakit menular dan layanan lintas kluster yang terdiri atas laboratorium, farmasi kegawatdaruratan hingga rawat inap di puskesmas yang ada fasilitasnya.
Kemudian "delivery unit" yang diharapkan dapat memberikan layanan primer, untuk di tingkat kecamatan adalah puskesmas, di tingkat kelurahan adalah puskesmas pembantu dan di tingkat padukuhan dan RT/RW adalah posyandu.
Mas Ipin, sapaan akrabnya, menyebut, layanan itu dapat berjalan maksimal dengan dukungan semua pihak. "Ini jadi penting karena dengan adanya integrasi layanan yang oke ini dibutuhkan dukungan dari semua pihak, salah satunya adalah para kepala desa," imbuhnya.
Sejalan dengan implementasi kebijakan itu, dia meminta agar edukasi kesehatan masyarakat ditingkatkan. Termasuk melibatkan peran PKK, organisasi wanita seperti Fatayat, Muslimat dan organisasi yang lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya.
"Waduh nanti pekerjaan saya nambah banyak, makanya biar kader-kader kesehatan itu pekerjaannya tidak nambah, beri edukasi ke masyarakat untuk melakukan self assessment terhadap kegiatan mereka. Itu menjadi penting," ujarnya.
Prioritasnya, lanjut Mas Ipin, fokus integrasi layanan primer adalah kepada mereka yang paling rentan terlebih dahulu.
Bukan hanya kelas secara ekonomi miskin, namun fokus bagaimana membentuk remajanya sehat, kemudian penanganan ketika ibu hamil risiko tinggi hingga penanganan soal lansia.
Dia menambahkan, Kabupaten Trenggalek mempunyai program pendukung seperti yang sehat yang dibayar hingga Dapur Cinta untuk mendukung integrasi layanan primer itu.
Program-program yang juga diinisiasi Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini itu harus tepat sasaran.
"Saya mendukung dan saya minta desa-desa nanti semuanya menyelenggarakan Posyandu integrasi layanan kesehatan ini. Sekarang masih 84 dari 157 desa/kelurahan. Saya ucapkan terima kasih kepada yang sudah menjalankan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024