Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya mengajak ratusan pelaku ekonomi, mulai dari pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), pengusaha perhotelan, pengelola restoran hingga investor industri kreatif, untuk bersama-sama menghidupkan wisata Kota Lama.
 
"Pemerintah telah menyediakan ruang ketiga dengan membangun infrastruktur di wisata Kota Lama. Ini kesempatan bagi para pelaku usaha untuk menggali kembali potensi ekonomi di kawasan itu dengan mengaktivasinya," kata Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi saat market sounding di halaman Pos Bloc kawasan Kota Lama Surabaya, Rabu malam.
 
Pihaknya percaya bahwa kawasan Kota Lama ini tidak hanya gedung-gedung bersejarah yang secara estetika memang indah, tapi potensi ekonominya itu juga akan bisa kembali berjaya seperti masa-masa lalu.

Baca juga: Kadin Surabaya: AFF U-19 ciptakan kolaborasi hingga pendapatan bagi UMKM
 
Mas Andi, sapaannya menuturkan Surabaya Utara dulunya merupakan pusat perekonomian, bisnis hingga perdagangan. Kawasan itu lalu dikenal sebagai segitiga emas, membentang dari Pelabuhan Tanjung Perak, sekitar Kota Lama, daerah Pecinan hingga ke Kampung Arab.
 
Potensi ekonomi di kawasan segitiga emas itu, sambung dia, saat ini perlu diaktivasi kembali.
 
"Ini bukan tugas satu dua orang atau asosiasi saja, tapi tugas semuanya dan Kadin siap menjembatani maupun memfasilitasi, mengadvokasi bagaimana UMKM, pemilik tenant, (pelaku) industri, semuanya, juga bisa berperan dalam Kota Lama," lanjutnya.
 
Dia menjelaskan peran pelaku ekonomi dalam mengaktivasi kembali Kota Lama di Surabaya dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan serta upaya peningkatan kualitas UMKM.
 
Dengan langkah-langkah tersebut, dia berharap bisa memberikan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
 
"Kan kita melihat bahwa di kota lama sendiri itu ada berbagai macam kelas, dan dari UMKM kelas yang paling bawah sampai paling tinggi pun, pemilik gedung Internatio, perhotelan itu semuanya juga bisa berkolaborasi tidak saling menjatuhkan tapi saling memperkuat satu sama lain," katanya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024