Indonesia AirAsia memastikan seluruh operasional penerbangan berjalan dengan baik seiring dengan situasi di lapangan yang berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap pemulihan 100 persen.
Hal itu berkaitan dengan gangguan teknologi informasi (TI) di seluruh dunia.
"Seluruh sistem TI Indonesia AirAsia sudah berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap recovery sehingga sementara ini proses check-in masih dilakukan secara manual di seluruh bandara hingga seluruh sistem benar-benar pulih kembali dan stabil," kata Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Veranita Yosephine melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Vera menjelaskan bahwa proses itu memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diperkirakan, namun Indonesia AirAsia tetap berkomitmen untuk memastikan semua penumpang dapat melakukan penerbangan dengan nyaman dan aman mulai dari keberangkatan hingga ketibaan di bandara destinasi.
"Dapat dipastikan bahwa saat ini situasinya sudah membaik dan kami mulai kembali beroperasi dengan normal secara bertahap," ucap Vera.
Indonesia AirAsia juga telah menempatkan sejumlah personel staf darat serta petugas keamanan dalam membantu mengatasi situasi dan memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan para penumpang maupun kru penerbangan.
Baca juga: Gangguan IT global pengaruhi layanan maskapai di Bandara Soetta
Untuk menghindari ketidaknyamanan saat di bandara keberangkatan, Indonesia AirAsia mengharapkan seluruh penumpang dapat tiba di bandara setidaknya tiga jam sebelum waktu keberangkatan yang terjadwal untuk menghindari antrean panjang selama proses check-in manual.
Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencermati adanya pemberitaan beberapa bandara di luar negeri yang mengalami gangguan sistem TI global seperti bandara Amerika Serikat (AS), Belanda, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Ditjen Hubud Mokhammad Khusnu melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa di Indonesia, gangguan sistem TI terjadi di beberapa sistem check-in milik beberapa maskapai seperti Citilink, Scoot Airlines, AirAsia dan Indigo, mengingat sistem tersebut terhubung dengan provider sistem secara global.
"Namun hari ini, sistem navatier yang digunakan untuk pelayanan check-in tersebut telah kembali normal. Proses operasional pelayanan check-in sejak flight pertama baik Citilink maupun AirAsia sudah menggunakan sistem dan berjalan lancar," ungkapnya.
Ia menjelaskan pada saat terjadi gangguan TI, langkah antisipasi dilakukan dengan melakukan pelayanan proses check-in secara manual, membuka lebih banyak check-in counter serta menghimbau agar para penumpang berangkat lebih awal.
"Beberapa operator penerbangan seperti PT Angkasa Pura Indonesia (PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II) serta AirNav Indonesia tetap menjalankan operasional penerbangan dengan normal dan tidak terdapat gangguan," kata Khusnu.
Kemenhub, kata dia, melalui Ditjen Hubud juga memonitor perkembangan masalah tersebut dan melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi termasuk memastikan penanganan penumpang dengan memberikan kompensasi keterlambatan (delay management) dan opsi pelayanan terbaik kepada penumpang.
"Selain itu Ditjen Hubud menugaskan para inspektur penerbangan untuk bekerja sama dengan para operator penerbangan, penyelenggara bandara. dan penyelenggara navigasi penerbangan untuk memastikan operasional penerbangan tetap berjalan dengan aman dan selamat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hal itu berkaitan dengan gangguan teknologi informasi (TI) di seluruh dunia.
"Seluruh sistem TI Indonesia AirAsia sudah berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap recovery sehingga sementara ini proses check-in masih dilakukan secara manual di seluruh bandara hingga seluruh sistem benar-benar pulih kembali dan stabil," kata Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Veranita Yosephine melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Vera menjelaskan bahwa proses itu memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diperkirakan, namun Indonesia AirAsia tetap berkomitmen untuk memastikan semua penumpang dapat melakukan penerbangan dengan nyaman dan aman mulai dari keberangkatan hingga ketibaan di bandara destinasi.
"Dapat dipastikan bahwa saat ini situasinya sudah membaik dan kami mulai kembali beroperasi dengan normal secara bertahap," ucap Vera.
Indonesia AirAsia juga telah menempatkan sejumlah personel staf darat serta petugas keamanan dalam membantu mengatasi situasi dan memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan para penumpang maupun kru penerbangan.
Baca juga: Gangguan IT global pengaruhi layanan maskapai di Bandara Soetta
Untuk menghindari ketidaknyamanan saat di bandara keberangkatan, Indonesia AirAsia mengharapkan seluruh penumpang dapat tiba di bandara setidaknya tiga jam sebelum waktu keberangkatan yang terjadwal untuk menghindari antrean panjang selama proses check-in manual.
Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencermati adanya pemberitaan beberapa bandara di luar negeri yang mengalami gangguan sistem TI global seperti bandara Amerika Serikat (AS), Belanda, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Ditjen Hubud Mokhammad Khusnu melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa di Indonesia, gangguan sistem TI terjadi di beberapa sistem check-in milik beberapa maskapai seperti Citilink, Scoot Airlines, AirAsia dan Indigo, mengingat sistem tersebut terhubung dengan provider sistem secara global.
"Namun hari ini, sistem navatier yang digunakan untuk pelayanan check-in tersebut telah kembali normal. Proses operasional pelayanan check-in sejak flight pertama baik Citilink maupun AirAsia sudah menggunakan sistem dan berjalan lancar," ungkapnya.
Ia menjelaskan pada saat terjadi gangguan TI, langkah antisipasi dilakukan dengan melakukan pelayanan proses check-in secara manual, membuka lebih banyak check-in counter serta menghimbau agar para penumpang berangkat lebih awal.
"Beberapa operator penerbangan seperti PT Angkasa Pura Indonesia (PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II) serta AirNav Indonesia tetap menjalankan operasional penerbangan dengan normal dan tidak terdapat gangguan," kata Khusnu.
Kemenhub, kata dia, melalui Ditjen Hubud juga memonitor perkembangan masalah tersebut dan melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi termasuk memastikan penanganan penumpang dengan memberikan kompensasi keterlambatan (delay management) dan opsi pelayanan terbaik kepada penumpang.
"Selain itu Ditjen Hubud menugaskan para inspektur penerbangan untuk bekerja sama dengan para operator penerbangan, penyelenggara bandara. dan penyelenggara navigasi penerbangan untuk memastikan operasional penerbangan tetap berjalan dengan aman dan selamat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024