Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono mengatakan, gerakan tanam padi biofortifikasi berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Padi biofortifikasi adalah varietas padi yang diperkaya dengan mikronutrien, seperti zat besi dan zinc yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten Probolinggo, Rabu.
Menurutnya, pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Probolinggo, sehingga inovasi dalam sektor itu sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, peningkatan produksi pangan, dan pengurangan angka stunting.
"Padi biofortifikasi adalah salah satu inovasi yang memiliki potensi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan kami sampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim atas bantuan sekaligus pembinaan di areal tanam Kecamatan Gending," katanya.
Ia menjelaskan, stunting adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan, sehingga upaya itu sangat penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas.
"Dengan menanam padi biofortifikasi, tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga berkontribusi dalam upaya pengurangan angka stunting di Kabupaten Probolinggo," katanya.
Hary mengatakan, gerakan tanam padi biofortifikasi juga bertujuan untuk memperluas areal tanam dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Gending. Dengan demikian dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada, dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Kami berharap melalui gerakan itu, petani di Kecamatan Gending dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam inisiatif gerakan tanam padi biofortifikasi itu, karena dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan produksi pangan, mengurangi angka stunting, dan memajukan sektor pertanian di Probolinggo.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi mengatakan bahwa memulai sebuah langkah penting dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus-menerus.
"Untuk itu, Pemerintah melaksanakan kegiatan peningkatan produksi padi melalui budidaya padi kaya gizi -biofortifikasi-. Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas," katanya.
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu penerima bantuan padi biofortifikasi seluas 300 hektare yang beralokasi di daerah lokus stunting di Desa Sumberkerang, Gending, Pajurangan, Klaseman dan Jatiadi di Kecamatan Gending.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Padi biofortifikasi adalah varietas padi yang diperkaya dengan mikronutrien, seperti zat besi dan zinc yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten Probolinggo, Rabu.
Menurutnya, pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Probolinggo, sehingga inovasi dalam sektor itu sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, peningkatan produksi pangan, dan pengurangan angka stunting.
"Padi biofortifikasi adalah salah satu inovasi yang memiliki potensi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan kami sampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim atas bantuan sekaligus pembinaan di areal tanam Kecamatan Gending," katanya.
Ia menjelaskan, stunting adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan, sehingga upaya itu sangat penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas.
"Dengan menanam padi biofortifikasi, tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga berkontribusi dalam upaya pengurangan angka stunting di Kabupaten Probolinggo," katanya.
Hary mengatakan, gerakan tanam padi biofortifikasi juga bertujuan untuk memperluas areal tanam dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Gending. Dengan demikian dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada, dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Kami berharap melalui gerakan itu, petani di Kecamatan Gending dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam inisiatif gerakan tanam padi biofortifikasi itu, karena dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan produksi pangan, mengurangi angka stunting, dan memajukan sektor pertanian di Probolinggo.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi mengatakan bahwa memulai sebuah langkah penting dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus-menerus.
"Untuk itu, Pemerintah melaksanakan kegiatan peningkatan produksi padi melalui budidaya padi kaya gizi -biofortifikasi-. Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas," katanya.
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu penerima bantuan padi biofortifikasi seluas 300 hektare yang beralokasi di daerah lokus stunting di Desa Sumberkerang, Gending, Pajurangan, Klaseman dan Jatiadi di Kecamatan Gending.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024