Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengingatkan siswa dan guru di SDN Margorejo VI/524 Kota Surabaya untuk mencegah kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Senin.
Khofifah mengatakan dia sepakat dengan tema yang diangkat untuk MPLS tahun ajaran 2024/2025 yakni Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
"Kekerasan guru pada murid, kekerasan antarmurid, harus dicegah. Tidak boleh ada kekerasan hadir di lingkungan sekolah. Karena sekolah adalah tempat anak untuk belajar, mengembangkan diri, mengasah kemampuan dan keterampilan. Maka suasana yang terbangun di sekolah harus aman, harus nyaman," katanya.
Terutama beberapa waktu belakangan cukup sering terjadi perundungan yang viral di lingkungan sekolah.
Melalui MPLS ini, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini berharap para siswa bisa teredukasi dengan maksimal bahwa perundungan juga merupakan bentuk kekerasan yang berbahaya bagi korban maupun pelaku.
Siswa yang menjadi korban perundungan tentu akan mengalami korban secara fisik maupun psikis. Begitu juga sebagai pelaku juga akan terdampak bahkan hingga berhadapan dengan hukum. Sehingga Khofifah berpesan agar pesan-pesan untuk mencegah perundungan juga disampaikan saat MPLS.
"Saya rasa seluruh sekolah di semua jenjang di Jatim telah sepakat bahwa perundungan juga menjadi bentuk kekerasan yang tidak boleh dilakukan di sekolah. Dan kami harap melalui MPLS ini, batasan-batasan mengenai kekerasan dan juga perundungan bisa tersampaikan secara baik kepada siswa. Baik di jenjang SD, SMP maupun SMA," ucap Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga membawa sejumlah barang untuk dibagikan kepada siswa, yaitu tasbih, kurma dan juga susu sebagai oleh-oleh pulang haji yang langsung jadi rebutan para siswa di sekolah tersebut.
Khofifah turut memberikan motivasi agar seluruh siswa baru semangat mengikuti MPLS dan mengisi penuh semangat belajarnya.
Ia berharap MPLS menjadi kesempatan yang dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa untuk cepat beradaptasi dan mengenal lingkungan baru sekolah, berkenalan dengan guru dan juga teman baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Khofifah mengatakan dia sepakat dengan tema yang diangkat untuk MPLS tahun ajaran 2024/2025 yakni Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
"Kekerasan guru pada murid, kekerasan antarmurid, harus dicegah. Tidak boleh ada kekerasan hadir di lingkungan sekolah. Karena sekolah adalah tempat anak untuk belajar, mengembangkan diri, mengasah kemampuan dan keterampilan. Maka suasana yang terbangun di sekolah harus aman, harus nyaman," katanya.
Terutama beberapa waktu belakangan cukup sering terjadi perundungan yang viral di lingkungan sekolah.
Melalui MPLS ini, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini berharap para siswa bisa teredukasi dengan maksimal bahwa perundungan juga merupakan bentuk kekerasan yang berbahaya bagi korban maupun pelaku.
Siswa yang menjadi korban perundungan tentu akan mengalami korban secara fisik maupun psikis. Begitu juga sebagai pelaku juga akan terdampak bahkan hingga berhadapan dengan hukum. Sehingga Khofifah berpesan agar pesan-pesan untuk mencegah perundungan juga disampaikan saat MPLS.
"Saya rasa seluruh sekolah di semua jenjang di Jatim telah sepakat bahwa perundungan juga menjadi bentuk kekerasan yang tidak boleh dilakukan di sekolah. Dan kami harap melalui MPLS ini, batasan-batasan mengenai kekerasan dan juga perundungan bisa tersampaikan secara baik kepada siswa. Baik di jenjang SD, SMP maupun SMA," ucap Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga membawa sejumlah barang untuk dibagikan kepada siswa, yaitu tasbih, kurma dan juga susu sebagai oleh-oleh pulang haji yang langsung jadi rebutan para siswa di sekolah tersebut.
Khofifah turut memberikan motivasi agar seluruh siswa baru semangat mengikuti MPLS dan mengisi penuh semangat belajarnya.
Ia berharap MPLS menjadi kesempatan yang dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa untuk cepat beradaptasi dan mengenal lingkungan baru sekolah, berkenalan dengan guru dan juga teman baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024