Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, langsung bergerak cepat untuk mengatasi penyakit ker-ker yang menyerang tanaman tembakau di dua desa yang berada di Kecamatan Krejengan.
"Kami sudah turun ke Desa Kedungcaluk dan Desa Gebangan, Kecamatan Krejengan untuk melakukan pemantauan tanaman tembakau yang terserang penyakit," kata Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi dalam keterangan di kabupaten setempat, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya sudah melihat dari dekat tanaman tembakau di lahan yang diserang oleh penyakit ker-ker sambil mengamati kondisi daun tembakau, sehingga dipastikan bahwa penyebabnya akibat pemilihan pembibitan yang kurang selektif.
"Kami sudah memperingatkan pada waktu sekolah lapang tahun lalu akan bahayanya penggunaan bibit yang asal-asalan, hanya saja petani kurang memperhatikan," tuturnya.
Menurutnya tidak ada langkah khusus untuk penanganan tembakau yang diserang penyakit ker-ker atau virus TMV, namun yang harus dilakukan yakni tembakau yang terkena penyakit harus dicabut agar tidak menular ke tanaman sehat.
Baca juga: Kementan salurkan 162.700 Kg pakan konsentrat sapi perah di Probolinggo
"Hasil pengamatan secara umum, tembakau masih bagus karena yang terserang hanya sebagian saja karena sudah ada upaya dari petani untuk mencabut tanaman yang terserang dan menggantinya dengan yang baru," katanya.
Ia menjelaskan penyakit ker-ker yang menyerang tanaman tembakau di Kecamatan Krejengan tidak sistemik, sehingga petani tidak perlu terlalu cemas. Apabila tanaman masih belum besar, maka bisa dicabut dan diganti dengan yang lain.
Dari hasil pengamatan, penyakit ker-ker atau virus TMV tersebut menyerang di areal tembakau, namun hanya sebagian kecil yang estimasinya 2 hingga 3 persen dan hal itu sangat wajar.
"Yang penting harapan petani, setelah panen harga tembakau bagus setidaknya seperti tahun lalu. Pemilihan benih dan bibit harus yang baik karena Pemkab Probolinggo sudah memberikan bantuan benih tembakau serta bantuan pupuk melalui kelompok-kelompok tani," ujarnya.
Untuk mengatasi serangan penyakit pada tanaman tembakau dalam satu tahun terakhir ini Diperta Kabupaten Probolinggo mengambil beberapa langkah pengendalian dengan rutin memantau lahan tembakau untuk mendeteksi gejala awal serangan virus. Deteksi dini memungkinkan tindakan cepat sebelum infeksi menyebar luas.
"Kami memastikan penggunaan benih tembakau yang bebas dari virus dan bersertifikat. Benih yang sehat dapat mengurangi risiko serangan virus dan dilakukan rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain yang tidak rentan terhadap virus untuk mengurangi populasi virus di tanah," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo juga mengendalikan serangga vektor seperti kutu daun yang sering menjadi pembawa virus dan penggunaan insektisida yang tepat dapat membantu mengurangi populasi vektor.
Diperta Probolinggo juga menyerahkan bantuan pupuk kepada petani tembakau melalui kelompok tani. Petani tembakau diberi bantuan pupuk ZA (Nitrogen) sebanyak 1 kuintal per 1 hektare areal tembakau sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak 150 ton ZA dan 150 ton NPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami sudah turun ke Desa Kedungcaluk dan Desa Gebangan, Kecamatan Krejengan untuk melakukan pemantauan tanaman tembakau yang terserang penyakit," kata Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi dalam keterangan di kabupaten setempat, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya sudah melihat dari dekat tanaman tembakau di lahan yang diserang oleh penyakit ker-ker sambil mengamati kondisi daun tembakau, sehingga dipastikan bahwa penyebabnya akibat pemilihan pembibitan yang kurang selektif.
"Kami sudah memperingatkan pada waktu sekolah lapang tahun lalu akan bahayanya penggunaan bibit yang asal-asalan, hanya saja petani kurang memperhatikan," tuturnya.
Menurutnya tidak ada langkah khusus untuk penanganan tembakau yang diserang penyakit ker-ker atau virus TMV, namun yang harus dilakukan yakni tembakau yang terkena penyakit harus dicabut agar tidak menular ke tanaman sehat.
Baca juga: Kementan salurkan 162.700 Kg pakan konsentrat sapi perah di Probolinggo
"Hasil pengamatan secara umum, tembakau masih bagus karena yang terserang hanya sebagian saja karena sudah ada upaya dari petani untuk mencabut tanaman yang terserang dan menggantinya dengan yang baru," katanya.
Ia menjelaskan penyakit ker-ker yang menyerang tanaman tembakau di Kecamatan Krejengan tidak sistemik, sehingga petani tidak perlu terlalu cemas. Apabila tanaman masih belum besar, maka bisa dicabut dan diganti dengan yang lain.
Dari hasil pengamatan, penyakit ker-ker atau virus TMV tersebut menyerang di areal tembakau, namun hanya sebagian kecil yang estimasinya 2 hingga 3 persen dan hal itu sangat wajar.
"Yang penting harapan petani, setelah panen harga tembakau bagus setidaknya seperti tahun lalu. Pemilihan benih dan bibit harus yang baik karena Pemkab Probolinggo sudah memberikan bantuan benih tembakau serta bantuan pupuk melalui kelompok-kelompok tani," ujarnya.
Untuk mengatasi serangan penyakit pada tanaman tembakau dalam satu tahun terakhir ini Diperta Kabupaten Probolinggo mengambil beberapa langkah pengendalian dengan rutin memantau lahan tembakau untuk mendeteksi gejala awal serangan virus. Deteksi dini memungkinkan tindakan cepat sebelum infeksi menyebar luas.
"Kami memastikan penggunaan benih tembakau yang bebas dari virus dan bersertifikat. Benih yang sehat dapat mengurangi risiko serangan virus dan dilakukan rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain yang tidak rentan terhadap virus untuk mengurangi populasi virus di tanah," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo juga mengendalikan serangga vektor seperti kutu daun yang sering menjadi pembawa virus dan penggunaan insektisida yang tepat dapat membantu mengurangi populasi vektor.
Diperta Probolinggo juga menyerahkan bantuan pupuk kepada petani tembakau melalui kelompok tani. Petani tembakau diberi bantuan pupuk ZA (Nitrogen) sebanyak 1 kuintal per 1 hektare areal tembakau sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak 150 ton ZA dan 150 ton NPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024