Direktorat Pakan Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan sebanyak 162.700 kilogram bantuan pakan konsentrat untuk sapi perah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Bantuan pakan itu diperuntukkan bagi 3.254 ekor ternak yang berada di Kecamatan Krucil, Lumbang dan Sukapura," kata Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Binas Usaha Peternakan Dinas Pertanian Probolinggo drh. Retno Wigati di kabupaten setempat, Kamis.

Untuk Kecamatan Krucil diberikan kepada KUD Argopuro Krucil, Kelompok Bangun Ekonomi Desa Watupanjang, Kelompok Barokah Desa Krucil, Kelompok Hasil Sempurna Desa Krucil, dan Kelompok Kertojoyo Desa Kertosuko.

Kemudian Kelompok Mekar Desa Kalianan, Kelompok Sehat Desa Tambelang, Kelompok Semangat Desa Tambelang, Kelompok Hidup Baru Desa Bermi, Kelompok Maju Desa Bermi, Kelompok Harapan Baru Desa Bermi dan Kelompok Sukses Desa Bermi.

Sementara di Kecamatan Sukapura diberikan kepada Kelompok Tani Puring Sari Desa Ngepung dan di Kecamatan Lumbang diberikan kepada Kelompok Tani Genting Makmur Jaya Desa Negororejo.

Ia mengatakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang pada hewan ternak berkuku belah antara lain pada sapi, kerbau, kambing, domba dan babi serta memberikan dampak yang luar biasa khususnya kepada peternak sapi perah.

"Dampak tersebut menyebabkan penurunan produksi susu pada ternak sapi perah, penurunan tingkat ekonomi dan pendapatan akibat penurunan produksi susu dan berkurangnya populasi sapi perah," tuturnya.

Ia menjelaskan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi susu pascapandemi PMK dilakukan melalui pemberian bantuan tambahan pakan konsentrat.

Target utama dalam hal pemberian bantuan pakan konsentrat dengan mempertimbangkan populasi sapi perah.

"Pemberian bantuan pakan konsentrat pada sapi perah bertujuan untuk memperbaiki produksi susu ternak sapi perah yang terdampak PMK yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian peternak sapi perah," katanya.

Ia berharap bantuan itu bisa meningkatkan kualitas sapi perah yang ada di Kabupaten Probolinggo karena dengan kualitas yang baik, maka dapat kembali meningkatkan produksi susu dari sapi perah yang sempat anjlok karena terkena PMK.

"Dari total produksi KUD sebelum PMK sekitar 40 ton/hari, setelah PMK jatuh di kisaran 19 ton per hari susunya," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022