Presiden Joko Widodo meminta kepada kepala daerah, termasuk bupati untuk memastikan angka inflasi di daerahnya sebelum dirinya melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut.
Presiden Jokowi pun menyinggung masih ada bupati yang tidak tahu tingkat inflasi di daerah yang dikelolanya, saat Presiden mengecek harga bahan pokok di pasar.
"Kalau saya ke daerah pasti masuk pasar, bupati saya tanya inflasinya berapa bulan kemarin. Jadi kalau yang saya tanya enggak bisa jawab mohon maaf, masih ada satu dua (bupati)," kata Presiden dalam sambutannya saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2024 di JCC Senayan Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan bahwa dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke daerah, pasar setempat akan menjadi salah satu lokasi yang ia tuju untuk meninjau harga bahan pokok, terutama beras, bawang merah dan cabai yang sering bergejolak.
Oleh karena itu, ia meminta para bupati yang daerahnya akan dikunjungi Presiden untuk terlebih dahulu memastikan angka inflasi ke Bank Indonesia maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Tolong sebelum saya masuk kabupaten, (bupati) bertanya dulu ke BI inflasinya berapa, ke TPID inflasinya berapa, pasti saya tanya harga-harga, pasti juga saya tanya entah beras, bawang merah, cabai, yang sering naik kan barang-barang itu, yang lain relatif stabil," kata Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden memaparkan perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh sebesar 5,11 persen pada kuartal I-2024, di tengah kondisi geopolitik dan tantangan global.
Menurut Presiden, dengan tantangan yang dihadapi seluruh negara di dunia, sangat sulit sebuah negara bertahan dengan pertumbuhan di atas 5 persen.
Inflasi nasional, kata Presiden, juga mampu dikendalikan pada level 2,5 persen bulan Juni. Kepala Negara pun mengapresiasi kinerja pemerintah daerah yang mampu mengendalikan inflasi dan meminta agar kepala daerah terus meninjau harga bahan pokok secara berkala.
"Berkat bapak ibu sekalian, yang selalu rapat dengan Mendagri setiap hari Senin, rutin setiap minggu tapi hasilnya ada. Coba lihat sekarang Argentina cek inflasinya berapa, Turki inflasinya berapa, mengerikan sekali angkanya," kata Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Presiden Jokowi pun menyinggung masih ada bupati yang tidak tahu tingkat inflasi di daerah yang dikelolanya, saat Presiden mengecek harga bahan pokok di pasar.
"Kalau saya ke daerah pasti masuk pasar, bupati saya tanya inflasinya berapa bulan kemarin. Jadi kalau yang saya tanya enggak bisa jawab mohon maaf, masih ada satu dua (bupati)," kata Presiden dalam sambutannya saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2024 di JCC Senayan Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan bahwa dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke daerah, pasar setempat akan menjadi salah satu lokasi yang ia tuju untuk meninjau harga bahan pokok, terutama beras, bawang merah dan cabai yang sering bergejolak.
Oleh karena itu, ia meminta para bupati yang daerahnya akan dikunjungi Presiden untuk terlebih dahulu memastikan angka inflasi ke Bank Indonesia maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Tolong sebelum saya masuk kabupaten, (bupati) bertanya dulu ke BI inflasinya berapa, ke TPID inflasinya berapa, pasti saya tanya harga-harga, pasti juga saya tanya entah beras, bawang merah, cabai, yang sering naik kan barang-barang itu, yang lain relatif stabil," kata Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden memaparkan perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh sebesar 5,11 persen pada kuartal I-2024, di tengah kondisi geopolitik dan tantangan global.
Menurut Presiden, dengan tantangan yang dihadapi seluruh negara di dunia, sangat sulit sebuah negara bertahan dengan pertumbuhan di atas 5 persen.
Inflasi nasional, kata Presiden, juga mampu dikendalikan pada level 2,5 persen bulan Juni. Kepala Negara pun mengapresiasi kinerja pemerintah daerah yang mampu mengendalikan inflasi dan meminta agar kepala daerah terus meninjau harga bahan pokok secara berkala.
"Berkat bapak ibu sekalian, yang selalu rapat dengan Mendagri setiap hari Senin, rutin setiap minggu tapi hasilnya ada. Coba lihat sekarang Argentina cek inflasinya berapa, Turki inflasinya berapa, mengerikan sekali angkanya," kata Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024