Pelaksanaan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 hingga pekan kedua telah mencapai 76,8 persen atau sekitar 1.143.920 dari total daftar pemilih hasil sinkronisasi sebanyak 1.490.102.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo Fauzan Adim di Sidoarjo, Selasa, mengatakan untuk data yang belum tercoklit sebanyak 23,3 persen atau sebanyak 346.182.

"Di Kabupaten Sidoarjo tidak begitu mengalami kendala yang berarti karena KPU Sidoarjo menurunkan 5.414 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang mayoritas merupakan warga setempat sehingga lebih mengusai lingkungan masing-masing saat menjalankan tugas mereka," katanya.

Ia mengemukakan, dalam melaksanakan tugas coklit, petugas pantarlih wajib mengecek setiap anggota keluarga yang didatangi guna memastikan kesesuaian data yang sudah ada.

"Kita datangi by name untuk mencocokkan apakah ada namanya dan domisili di tempatnya, yang kemudian kita jadikan data pemilih," katanya.

Ia mengatakan, kunci sukses penyelenggaraan pemilu salah satunya adalah data pemilih yang benar dan akurat karena hal tersebut berkaitan dengan hak pilih orang lain.

"Kami harus pastikan bahwa setiap warga Sidoarjo yang memiliki hak untuk memilih tak kehilangan haknya," tuturnya.

Ia meminta pada seluruh petugas pantarlih supaya melaksanakan tugasnya dengan hati-hati dan harus bekerja sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

"Kami mengimbau agar pantarlih tidak sekali-kali memutuskan yang bersangkutan punya hak pilih atau tidak bila tanpa ada bukti yang akurat dan sesuai persyaratan," ucapnya.
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024