Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyebut kopi dapat menjadi produk unggulan kota tersebut menyusul panen kopi Arabica di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji.

"Kami berharap kopi dapat menjadi produk unggulan Kota Batu, bukan hanya produk kopinya, termasuk lahan kopi yang tersebar di Kota Batu menjadi daya tarik wisata andalan yang dapat meningkatkan jumlah wisatawan," kata Aries dalam keterangannya di Batu, Senin.

Aries mengatakan dengan ditanami kopi menjadikan lahan semakin produktif dan tentu saja semakin meningkatkan ekonomi masyarakat.

Salah satunya di lahan milik Oktavian Dwi Suhermanto, BUMDesma Desa Bulukerto, seluas 2.500 meter persegi yang saat ini siap panen.

Aries mengaku kagum dengan semangat warga Bulukerto yang menjadikan lahan di Lereng Gunung Arjuno lebih produktif dengan menanam kopi jenis Arabica.

"Ini sudah kami canangkan di tahun lalu. Dengan menanam kopi, tanah lebih produktif dan dapat mencegah banjir dan longsor dengan mekanisme tumpang sari," ujarnya.

Dengan pertanian sistem tumpang sari, Desa Bulukerto menghasilkan kopi dengan rasa kopi yang berbeda sehingga membuat kopi Bulukerto yang berada di lereng Gunung Arjuno memiliki rasa yang khas yang tidak dimiliki daerah lainnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan menanam kopi perekonomian masyarakat akan semakin meningkat, mengingat tingginya harga kopi dan masih banyaknya peluang pemasaran kopi baik dalam dan luar negeri.

Produk kopi berupa bubuk maupun biji-bijian atau green bean mampu dijual dengan harga cukup tinggi. Untuk produk kopi bubuk ada dua yaitu 100 gram harganya Rp20.000, sementara 200 gram harganya Rp40.000.

Untuk produk olahan green bean, harganya mencapai Rp350.000 per 5 kilogram.

"Ini sudah mulai dikembangkan di Desa Bulukerto, dan kami berharap akan menjadi destinasi wisata baru yang semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Kota Batu," katanya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024