Pemerintah Kota Madiun menerbitkan surat edaran mengajak masyarakat di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW dan RT meningkatkan penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang kegiatan "Suroan" dan "Suran Agung" dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah.
"Surat edaran sudah dikeluarkan untuk mengajak masyarakat mengaktifkan lagi Poskamling dan tidak mengikuti kerumunan orang. Juga, koordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk patroli lingkungan," ujar Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto saat apel kesiapsiagaan menjelang Suro di Balai Kota Madiun, Jumat sore.
Menurutnya bagi masyarakat Kota Madiun yang mengikuti kegiatan pengesahan anggota di perguruan pencak silat, ia berpesan agar segera pulang ke rumah masing-masing setelah acara selesai.
"Jangan melakukan konvoi kendaraan roda dua. Apalagi, menggunakan knalpot 'brong'," kata dia.
Ia mengatakan personel Pemkot Madiun bersama anggota TNI dan Polri, juga akan melakukan penyekatan di pintu masuk kota. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi membludaknya massa yang datang melebihi kesepakatan pelaksanaan peringatan Suroan dan Suran Agung.
Terkait ziarah makam, Pj Wali Kota Eddy menuturkan bahwa tradisi itu wajib untuk dilestarikan. Namun, dilakukan saat situasi dan kondisi yang lebih kondusif dan bukan momentum Suroan.
"Pada 1 Suro makam ditutup. Ziarah makam dapat dilakukan di hari berikutnya. Mari kita jaga keamanan lingkungan kita bersama untuk mewujudkan Kota Madiun yang aman dan kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Surat edaran sudah dikeluarkan untuk mengajak masyarakat mengaktifkan lagi Poskamling dan tidak mengikuti kerumunan orang. Juga, koordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk patroli lingkungan," ujar Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto saat apel kesiapsiagaan menjelang Suro di Balai Kota Madiun, Jumat sore.
Menurutnya bagi masyarakat Kota Madiun yang mengikuti kegiatan pengesahan anggota di perguruan pencak silat, ia berpesan agar segera pulang ke rumah masing-masing setelah acara selesai.
"Jangan melakukan konvoi kendaraan roda dua. Apalagi, menggunakan knalpot 'brong'," kata dia.
Ia mengatakan personel Pemkot Madiun bersama anggota TNI dan Polri, juga akan melakukan penyekatan di pintu masuk kota. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi membludaknya massa yang datang melebihi kesepakatan pelaksanaan peringatan Suroan dan Suran Agung.
Terkait ziarah makam, Pj Wali Kota Eddy menuturkan bahwa tradisi itu wajib untuk dilestarikan. Namun, dilakukan saat situasi dan kondisi yang lebih kondusif dan bukan momentum Suroan.
"Pada 1 Suro makam ditutup. Ziarah makam dapat dilakukan di hari berikutnya. Mari kita jaga keamanan lingkungan kita bersama untuk mewujudkan Kota Madiun yang aman dan kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024