Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Biger Adzanna Maghribi yang baru saja dilantik mengaku siap memerangi investasi illegal, dan merupakan salah satu program prioritas.
"Kami akan totalitas menjalankan berbagai program kerja, terutama dalam memberi literasi dan inklusi keuangan serta memberi perlindungan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif atas keberadaan OJK," kata Biger, usai acara serah terima kepala OJK Malang di Malang, Senin.
Ia mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat,sseperti pemerintah daerah, kalangan perbankan, sosialisasi ke masyarakat dan para awak media.
"Sehingga diharapkan akan menekan korban investasi ilegal maupun pinjaman online (Pinjol) yang selama ini meresahkan masyarakat. Investasi ilegal sangat membahayakan dan siapa pun bisa menjadi korban setiap saat," katanya.
Sebelumnya, Biger menggantikan Ismirani Saputri yang menjabat sebagai pelaksana tugas kepala OJK Malang selama 7 bulan terakhir.
Kepala eksekutif pengawas perasuransian, penjaminan dan dana pensiun merangkap anggota dewan komisioner OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, salah pesan yang disampaikan yaitu terkait pengawasan dan maksimalisasi fungsi Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Dia berpesan agar OJK dapat mengawasi dan menata manajerial/ sistem kerja BPR, serta bisa menjadi jembatan dengan masyarakat, terutama pelaku UMKM.
Pasalnya, sejauh ini pelaku UMKM masih menjadi penyanggah ekonomi masyarakat, sehingga harus terus dikuatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami akan totalitas menjalankan berbagai program kerja, terutama dalam memberi literasi dan inklusi keuangan serta memberi perlindungan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif atas keberadaan OJK," kata Biger, usai acara serah terima kepala OJK Malang di Malang, Senin.
Ia mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat,sseperti pemerintah daerah, kalangan perbankan, sosialisasi ke masyarakat dan para awak media.
"Sehingga diharapkan akan menekan korban investasi ilegal maupun pinjaman online (Pinjol) yang selama ini meresahkan masyarakat. Investasi ilegal sangat membahayakan dan siapa pun bisa menjadi korban setiap saat," katanya.
Sebelumnya, Biger menggantikan Ismirani Saputri yang menjabat sebagai pelaksana tugas kepala OJK Malang selama 7 bulan terakhir.
Kepala eksekutif pengawas perasuransian, penjaminan dan dana pensiun merangkap anggota dewan komisioner OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, salah pesan yang disampaikan yaitu terkait pengawasan dan maksimalisasi fungsi Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Dia berpesan agar OJK dapat mengawasi dan menata manajerial/ sistem kerja BPR, serta bisa menjadi jembatan dengan masyarakat, terutama pelaku UMKM.
Pasalnya, sejauh ini pelaku UMKM masih menjadi penyanggah ekonomi masyarakat, sehingga harus terus dikuatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024