Surabaya - Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris meminta pemerintah untuk merumuskan regulasi yang memperketat masuknya produk China dan India ke Indonesia. "Krisis Amerika dan Eropa akan membuat China dan India mengalami masa berkurangnya ekspor dan mereka sangat mungkin akan melarikan produknya ke Indonesia," katanya di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan hal itu di sela-sela wisuda ke-12 untuk 210 lulusan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) kampus Surabaya yang juga dihadiri Duta LP3I Hj Marissa Haque dan suaminya Ikang Fawzi. Menurut Pembina LP3I itu, Indonesia sendiri akan mengalami pengurangan angka ekspor ke Amerika dan Eropa hingga 6-11 persen, sehingga bila pasar Indonesia "diserbu" produk China dan India akan merugi dua kali. "Itu sebenarnya konsekuensi kita sebagai pasar terbuka, tapi pemerintah tetap perlu mengeluarkan regulasi untuk memperketat produk China dan India yang sangat murah itu, karena pasar dalam negeri perlu dipertahankan, meski pasar kita sudah bebas," katanya. Tanpa intervensi berbentuk regulasi yang memperketat produk asing dengan kriteria yang mengikat, katanya, pasar dalam negeri akan benar-benar jebol, apalagi angka ekspor kita berkurang 6-11 persen itu. "Ada pakar yang menyarankan kita hadapi krisis Eropa dan AS dengan memperkuat pasar dalam negeri, tapi hal itu bukan perkara mudah, karena pasar kita belum tumbuh akibat daya belum yang masih rendah," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012