"Apa mau ke pesantren KPK," ucap artis Hj Marissa Haque ketika menawarkan adanya pesantren baru yang akhir-akhir menjadi tempat mondok orang-orang pintar. Di hadapan 210 wisudawan pada prosesi wisuda ke-12 lulusan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Surabaya, istri Ikang Fawzi itu mengibaratkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai "pesantren". "Itu berarti, pintar saja itu tidak cukup, tapi perlu fondasi yang kuat, yakni integritas dan pantang menyerah. Kalau pintar tapi seperti orang-orang pintar yang mondok di 'Pesantren KPK' ya buat apa," tuturnya. Duta LP3I itu menyatakan integritas yang paling penting adalah tidak mudah menyerah, jujur, dan ingat Tuhan Yang Maha Kuasa. "Ciri manusia Indonesia itu mudah mengeluh, padahal hidup itu perjuangan, karena itu kita jangan mudah menyerah. Benturan dalam hidup itu sudah pasti, kalau benturan itu besar ya kita menepi dulu, jangan menyerah," paparnya. Artis berjilbab itu mengaku dirinya sudah dua tahun terakhir tidak berpolitik, karena dirinya mementingkan keluarga. "Karena itu, saya pilih menjadi duta LP3I. Kabarkan yang baik kepada teman tentang LP3I, tapi kalau ada kabar yang tidak baik ya sampaikan kepada saya atau pengurus lainnya," tukasnya. Didampingi suaminya Ikang Fawzi dalam wisuda itu, pemain film yang juga Duta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengaku lebih bahagia dengan aktivitas saat ini. "'Basic'-ku memang pengajar, apalagi di sini juga bisa sedikit berdakwah," timpal artis kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 1962 itu. Namun, Marissa Haque mengaku tetap ingin berkiprah di jalur politik, karena jalur politik praktis baginya merupakan ihtiar untuk mengubah bangsa dan negara. "Kalau di luar jalur politik kayaknya susah, karena konstitusi kita mengatur begitu," ujar artis yang mengaku sudah didekati Nasdem dan Golkar itu. (Foto: Wikipedia) (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012