Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan, kasus pembakaran pesantren yang dikelola kelompok Syiah di Sampang, Madura, beberapa waktu lalu bukan disebabkan konflik Sunni-Syiah. "Ini bukan konflik Sunni-Syiah, tapi konflik keluarga," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta, Selasa. Turut mendampingi Said Aqil dalam kesempatan itu Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali, Ketua PBNU Arvin Hakim Toha, dan Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra. Said Aqil mengatakan, selama ini tidak ada perselisihan antara Sunni-Syiah di Indonesia, apalagi konflik NU-Syiah. Karena itu, PBNU mengimbau agar kasus di Sampang dilokalisasi sebagai konflik keluarga, karena faktanya seperti itu, tidak dibuat melebar ke mana-mana. Apalagi, saat ini dunia Islam membutuhkan persatuan, baik lintas mahzab, aliran, etnis, maupun politik. Menurut Said Aqil, ia telah berbicara dengan Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sampang. Mereka menyatakan sanggup menyelesaikan kasus ini. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012