Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur berkomitmen menggencarkan langkah Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan pelajar hingga aparatur sipil negara (ASN).
Ketua Tim Kerja Fasilitas Hubungan Antar Lembaga, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya Agus Setyoko di Surabaya, Rabu, mengatakan penegakan P4GN melibatkan peran kepolisian dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) setempat dalam pelaksanaan sosialisasi.
"Pegawai yang merupakan garda terdepan dapat langsung berkomunikasi dengan RT/RW dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terkait P4GN," kata Agus.
Selain itu, kata dia, perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya juga aktif terlibat pada pelaksanaan sosialisasi anti narkoba, seperti Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan sosialisasi P4GN dengan sasaran para pelajar SMP.
"Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) memasang running text di terminal terkait sosialisasi pencegahan narkoba dan melakukan tes urine kepada sopir saat mudik Hari Raya," ucapnya.
Pemkot Surabaya juga menyediakan layanan rawat jalan bagi pecandu narkotika yang bisa diakses masyarakat di Puskesmas Jagir dan Puskesmas Manukan Kulon.
"Saat ini ada dua puskesmas yang menyediakan layanan rawat jalan. Mungkin ke depan bertambah dan ada layanan rawat inap," ujarnya.
Kendati demikian, pemkot menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai benteng pertama melawan narkoba.
"Peran keluarga sangat penting untuk mencegah dan mendukung pemulihan pecandu narkoba," katanya.
Sementara, Kepala Sub Bagian Umum BNNK Surabaya Agus Khoirul Huda menjelaskan peredaran narkotika di wilayah setempat mengalami penurunan, namun pengguna baru justru meningkat.
"Secara umum prevalensi-nya menurun, namun jumlah pemakai baru meningkat," ucap Huda.
Sedangkan, dari data BNNK Surabaya kebanyakan pengguna narkoba adalah usia produktif. Namun belakangan ini cenderung menyasar usia lebih muda, terutama pelajar SMP dan SMA.
"Banyak pelajar SMP-SMA yang menyalahgunakan obat-obatan seperti pil koplo, lem, dan obat batuk," tuturnya.
Oleh karenanya, pada momen peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024, Huda menekankan pentingnya masyarakat bergerak bersama melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).
Dia pun mendorong masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar untuk mengawasi dan mencegah peredaran narkoba.
"Mari bersama-sama menjaga keluarga dan lingkungan agar terhindar dari narkoba," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua Tim Kerja Fasilitas Hubungan Antar Lembaga, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya Agus Setyoko di Surabaya, Rabu, mengatakan penegakan P4GN melibatkan peran kepolisian dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) setempat dalam pelaksanaan sosialisasi.
"Pegawai yang merupakan garda terdepan dapat langsung berkomunikasi dengan RT/RW dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terkait P4GN," kata Agus.
Selain itu, kata dia, perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya juga aktif terlibat pada pelaksanaan sosialisasi anti narkoba, seperti Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan sosialisasi P4GN dengan sasaran para pelajar SMP.
"Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) memasang running text di terminal terkait sosialisasi pencegahan narkoba dan melakukan tes urine kepada sopir saat mudik Hari Raya," ucapnya.
Pemkot Surabaya juga menyediakan layanan rawat jalan bagi pecandu narkotika yang bisa diakses masyarakat di Puskesmas Jagir dan Puskesmas Manukan Kulon.
"Saat ini ada dua puskesmas yang menyediakan layanan rawat jalan. Mungkin ke depan bertambah dan ada layanan rawat inap," ujarnya.
Kendati demikian, pemkot menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai benteng pertama melawan narkoba.
"Peran keluarga sangat penting untuk mencegah dan mendukung pemulihan pecandu narkoba," katanya.
Sementara, Kepala Sub Bagian Umum BNNK Surabaya Agus Khoirul Huda menjelaskan peredaran narkotika di wilayah setempat mengalami penurunan, namun pengguna baru justru meningkat.
"Secara umum prevalensi-nya menurun, namun jumlah pemakai baru meningkat," ucap Huda.
Sedangkan, dari data BNNK Surabaya kebanyakan pengguna narkoba adalah usia produktif. Namun belakangan ini cenderung menyasar usia lebih muda, terutama pelajar SMP dan SMA.
"Banyak pelajar SMP-SMA yang menyalahgunakan obat-obatan seperti pil koplo, lem, dan obat batuk," tuturnya.
Oleh karenanya, pada momen peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024, Huda menekankan pentingnya masyarakat bergerak bersama melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).
Dia pun mendorong masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar untuk mengawasi dan mencegah peredaran narkoba.
"Mari bersama-sama menjaga keluarga dan lingkungan agar terhindar dari narkoba," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024