Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menyebut elektabilitas Bupati Jember periode 2016-2021, Faida, tertinggi jika dibanding calon lain pada Pilkada 2024 berdasarkan hasil survei tentang preferensi masyarakat setempat.
Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis mengatakan berdasarkan top of mind (paling diingat) Faida berada di posisi teratas sebesar 34,4 persen disusul Muhammad Fawait 19,3 persen, Hendy Siswanto 17,3 persen.
"Kemudian M Jaddin Wajad 6,2 persen, Hadi Supaat 4,3 persen, dan tokoh lainnya di bawah dua persen," ujarnya.
Hasil temuan survei dengan simulasi tertutup lima nama, elektabilitas tertinggi masih diraih Faida sebesar 38,6 persen, Muhammad Fawait 23,2 persen, Hendy Siswanto 12,6 persen, Hadi Supaat 5,2 persen, dan M Jaddin Wajad 3,8 persen. Sebanyak 16,6 persen tidak memilih.
"Dalam simulasi tiga nama, Faida masih tetap tertinggi sebesar 43,7 persen, disusul Muhammad Fawait 27,3 persen, dan Hendy Siswanto 17,4 persen. Tidak memilih 11,6 persen," kata dia.
Survei LKPI melibatkan 1.860 responden dari populasi jumlah DPT Pemilu 2024 d Jember sebanyak 1.972.216 orang yang tersebar di 31 kecamatan.
Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan angka margin of error 2,27 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 28 Mei-9 Juni 2024.
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai masuknya mantan Bupati Jember Faida sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024 menjadi perhatian.
"Keberadaan Faida sebagai bakal calon Bupati Jember yang unggul di survei LKPI sebagai bupati yang diinginkan masyarakat," kata Surokim.
Menurutnya, pemilih di Kabupaten Jember berbeda dengan di wilayah Jatim lainnya karena masyarakatnya lebih melihat kinerja, bukan pencitraan.
"Kalau di Jember itu masyarakatnya lebih melihat kinerjanya yang nyata, bukan pencitraan saja," ucapnya.
Unggulnya elektabilitas Faida karena pengalaman dan kinerjanya sebagai Bupati Jember kala itu. Surokim beranggapan Faida harus mempertahankan kedekatannya agar menjaga kepercayaan dengan masyarakat.
“Faida harus bisa merebut suara hati masyarakat Jember yang lebih melihat kerja nyata dan persaingan ketat dengan Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait," tuturnya.
Surokim juga menilai peluang menang Faida sangat besar, jika mesin politiknya terus bergerak dan dapat memberikan keyakinan masyarakat Jember.
Berikut tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap bakal calon Bupati Jember:
1. Mantan Bupati Jember Faida (80,7 persen)
2. Bupati Jember Hendy Siswanto (78,7 persen)
3. Anggota DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait (60,7 persen)
4. M Jaddin Wajad (59,6 persen)
5. Mantan pejabat Kementerian PUPR Nanang Handono Prasetyo (38,7 persen)
6. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jember Ahmad Sudiono (32,6 persen)
7. Anggota DPRD Jember Hadi Supaat (30,3 persen)
Tingkat akseptabilitas atau penerimaan publik terhadap bakal calon Bupati Jember:
1. Faida (76,7 persen)
2. Muhammad Fawait (64,3 persen)
3. M.Jaddin Wajad (57,3 persen)
4. Hendy Siswanto (50,3 persen)
5. Nanang Handono Prasetyo (36,2 persen)
6. Ahmad Sudiono (30,6 persen)
7. Hadi Supaat (30,1 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis mengatakan berdasarkan top of mind (paling diingat) Faida berada di posisi teratas sebesar 34,4 persen disusul Muhammad Fawait 19,3 persen, Hendy Siswanto 17,3 persen.
"Kemudian M Jaddin Wajad 6,2 persen, Hadi Supaat 4,3 persen, dan tokoh lainnya di bawah dua persen," ujarnya.
Hasil temuan survei dengan simulasi tertutup lima nama, elektabilitas tertinggi masih diraih Faida sebesar 38,6 persen, Muhammad Fawait 23,2 persen, Hendy Siswanto 12,6 persen, Hadi Supaat 5,2 persen, dan M Jaddin Wajad 3,8 persen. Sebanyak 16,6 persen tidak memilih.
"Dalam simulasi tiga nama, Faida masih tetap tertinggi sebesar 43,7 persen, disusul Muhammad Fawait 27,3 persen, dan Hendy Siswanto 17,4 persen. Tidak memilih 11,6 persen," kata dia.
Survei LKPI melibatkan 1.860 responden dari populasi jumlah DPT Pemilu 2024 d Jember sebanyak 1.972.216 orang yang tersebar di 31 kecamatan.
Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan angka margin of error 2,27 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 28 Mei-9 Juni 2024.
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai masuknya mantan Bupati Jember Faida sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024 menjadi perhatian.
"Keberadaan Faida sebagai bakal calon Bupati Jember yang unggul di survei LKPI sebagai bupati yang diinginkan masyarakat," kata Surokim.
Menurutnya, pemilih di Kabupaten Jember berbeda dengan di wilayah Jatim lainnya karena masyarakatnya lebih melihat kinerja, bukan pencitraan.
"Kalau di Jember itu masyarakatnya lebih melihat kinerjanya yang nyata, bukan pencitraan saja," ucapnya.
Unggulnya elektabilitas Faida karena pengalaman dan kinerjanya sebagai Bupati Jember kala itu. Surokim beranggapan Faida harus mempertahankan kedekatannya agar menjaga kepercayaan dengan masyarakat.
“Faida harus bisa merebut suara hati masyarakat Jember yang lebih melihat kerja nyata dan persaingan ketat dengan Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait," tuturnya.
Surokim juga menilai peluang menang Faida sangat besar, jika mesin politiknya terus bergerak dan dapat memberikan keyakinan masyarakat Jember.
Berikut tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap bakal calon Bupati Jember:
1. Mantan Bupati Jember Faida (80,7 persen)
2. Bupati Jember Hendy Siswanto (78,7 persen)
3. Anggota DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait (60,7 persen)
4. M Jaddin Wajad (59,6 persen)
5. Mantan pejabat Kementerian PUPR Nanang Handono Prasetyo (38,7 persen)
6. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jember Ahmad Sudiono (32,6 persen)
7. Anggota DPRD Jember Hadi Supaat (30,3 persen)
Tingkat akseptabilitas atau penerimaan publik terhadap bakal calon Bupati Jember:
1. Faida (76,7 persen)
2. Muhammad Fawait (64,3 persen)
3. M.Jaddin Wajad (57,3 persen)
4. Hendy Siswanto (50,3 persen)
5. Nanang Handono Prasetyo (36,2 persen)
6. Ahmad Sudiono (30,6 persen)
7. Hadi Supaat (30,1 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024