Penjabat Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto meminta para orang tua di Kota Madiun, Jawa Timur, agar rajin membawa balitanya ke posyandu setiap bulan sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang dan gizi anak serta deteksi dini stunting.

"Sekarang ukur tinggi dan berat badan balita tidak lagi enam bulan sekali. Tetapi harus dilakukan setiap bulan. Oleh karena itu, warga yang memiliki bayi dan balita mohon untuk aktif datang dan melakukan pemeriksaan di posyandu," ujar Eddy saat meninjau kegiatan intervensi serentak di Posyandu 2 Mangga Kelurahan Sukosari Madiun, Rabu.

Menurut dia, di posyandu para bayi dan balita akan mendapat pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, sehingga akan terpantau jika terjadi permasalahan dalam tumbuh kembang anak yang mengarah ke stunting.

Oleh karena itu, Eddy mengimbau orang tua yang memiliki balita agar mendukung gerakan deteksi dini stunting.

Ia menilai pemeriksaan yang lebih diintensifkan itu diharapkan bisa mempercepat temuan dan penanganan. Bayi atau balita yang memiliki perkembangan di bawah standar bisa segera dilakukan penanganan.

Tidak hanya bayi dan balita, pemeriksaan setiap bulan di posyandu juga berlaku untuk ibu hamil. Ibu hamil dilakukan pemeriksaan lingkar perut dan lingkar lengan sebagai upaya deteksi dini perkembangan janin dan anemia yang berisiko melahirkan bayi stunting. Hal itu karena pencegahan stunting memang harus dilakukan sejak sebelum kelahiran.

"Jadi, warga harus aktif. Aktif datang ke posyandu dan juga aktif mengkomunikasikan perkembangan bayinya. Kalau memang ada perilaku yang mungkin tak biasa dari si bayi, harus dikomunikasikan dengan kader kesehatan atau petugas kesehatan," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani mengatakan kegiatan intervensi serentak berlangsung di seluruh posyandu di Kota Madiun. Total ada 271 posyandu yang akan ditinjau oleh tim dari Dinkes setempat.

"Selain peninjauan, dalam kegiatan intervensi serentak posyandu juga dilakukan penyerahan paket bantuan percepatan penanganan stunting. Sasarannya ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting, dan pasangan akan menikah," kata Denik.

Adapun bantuan tersebut berisi telur, susu, vitamin, beras, minyak, dan lainnya. Untuk wilayah Posyandu Mangga tersebut setidaknya ada sembilan bantuan yang diberikan.

"Kalau untuk semua sasaran, kita ada program PMT (pemberian makan tambahan). Ini berupa jajanan siap makan kepada semua ibu hamil yang diberikan setiap hari," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024