Jember - Belasan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember, Jawa Timur, menggelar demo di bundaran DPRD setempat, Kamis, sebagai bentuk solidaritas korban Bima dan menolak intervensi asing dalam pertambangan di Indonesia. "Kasus PT Sumber Mineral Nusantara dan PT Indo Mineral Citra Persada di Bima NTB merupakan rentetan kasus pertambangan yang bermasalah karena ada intervensi pihak asing di sana," kata koordinator aksi GMNI Jember, Anggara Ekky. Menurut dia, konflik pertambangan yang terjadi di Bima, Freeport dan Newmount selalu dilanda konflik sosial yang berakhir dengan kekerasan karena keterlibatan pihak asing dalam mengelola kekayaan Indonesia. "Secara tegas, kami menolak intervensi asing dan hanya ada satu kata yakni lawan karena pemodal asing selalu mengeksploitasi kekayaan alam, tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sana," paparnya. Ia menilai penembakan tiga pengunjuk rasa di Bima merupakan salah satu sebab dari intervensi asing yang telah mengeksploitasi bangsa Indonesia, bahkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing menjadi legitimasi para kapitalis dan pemodal. "Ironisnya, justru aparat kepolisian yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat, kini bertindak sebaliknya yakni menjadi pelindung para kapitalis dan melakukan kekerasan terhadap warga sipil," katanya menjelaskan. Ekky mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bertindak tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Bima dan bertanggungjawab atas persoalan tersebut. "Kami juga meminta pemerintah melakukan 'judicial review' terhadap Undang-Undang Penanaman Modal Asing yang selama ini menyengsarakan masyarakat dan pemodal asing selalu mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia," ujarnya menambahkan. Tiga perwakilan aktivis GMNI Jember mengirimkan tuntutan mereka ke DPR RI melalui faksimile di gedung DPRD Jember, agar ditindaklanjuti oleh para politisi di senayan tersebut. Demo belasan aktivis GMNI Jember mendapat pengawalan yang cukup ketat dari puluhan personel Polres Jember untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan karena di berbagai daerah lain aksi solidaritas Bima berakhir anarkis.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011