Madiun - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Madiun, Jawa Timur, Kamis, menggelar aksi solidaritas untuk korban kemanusiaan di Bima, Nusa Tenggara Barat. Aksi solidaritas di halaman Mapolres Madiun Kota yang berada di Jalan Pahlawan Kota Madiun, tersebut dilakukan dengan orasi dan aksi treaktikal. Dalam aksinya massa menilai tragedi kemanusiaan yang terjadi di Bima telah mencoreng citra polisi sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. "Apa yang polisi lakukan terhadap sauadara-saudara kita di Bima telah melukai hati masyarakat. Hal ini juga tidak sesuai dengan semboyan polisi sebagai pelindung masyarakat," ujar Koordinator Aksi, Ali Hafid, kepada wartawan. Dalam aksi ini, massa juga menuntut Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mengusut tuntas pelaku penembakan dan meminta Kapolda NTB dan Kapolres Bima sebagai pimpinan, untuk bertanggung jawab penuh atas tindakan anggotanya. "Pimpinan polisi harus menyelidiki dan memberikan tindakan yang tegas kepada anggotanya hingga peristiwa berdarah terjadi di Bima dan menimbulkan sejumlah korban jiwa," katanya. Dalam orasinya, massa juga membawa spaduk yang bertuliskan kalimat protes terhadap tidakan kepolisian. Seperti "Polri Monster Masyarakat", "Polri dimana nuranimu, untuk masyarakat kecil atau hanya untuk penguasa", dan masih banyak lagi. Setelah berorasi, massa juga melakukan aksi treatrikal di halamam Mapolres Madiun Kota. Dalam aksi tratikal tersebut digambarkan adanya rakyat kecil yang meminta perlindungan terhadap aparat kepolisian namun tidak ditanggapi. Aksi ini mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres Madiun Kota. Setelah puas menyalurkan aspirasinya, massa membubarkan diri dengan tertib. Sebelum mendatangi Mapolres Madiun Kota, massa juga melakukan konvoi di sejumlah jalan protokol Kota Madiun dengan kawalan ketat aparat kepolisian setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011