Satu keluarga yang terdiri dari empat orang mengalami luka bakar serius akibat elpiji bocor memenuhi ruang dapur rumah mereka di Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek, Jawa Timur, Ahad (9/6) sore sekitar pukul 18.30 WIB.

"Iya, ada empat korban dalam peristiwa kebakaran ini. Dan mereka masih satu keluarga," kata Kepala Seksi Bidang Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran dan non-Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Burhanuddin di Trenggalek, Senin.

Empat korban luka bakar dalam insiden itu adalah Andik (30), Mala (28), Gina (6) dan Tutik (49).

Dari empat korban itu, hanya Tutik yang dirawat di Puskesmas Pule. Dia mengalami luka bakar 22,5 persen.

Sementara tiga lainnya saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"Untuk tiga korban lain dirujuk ke RSUD. Korban luka atas nama Andik mengalami luka bakar 63 persen, Mala 55 persen dan Gina 54 persen," katanya.

Disebutkan, kebakaran itu terjadi saat keluarga itu berkumpul di area dapur pada pukul 18.25 WIB.

Diduga elpiji itu bocor dan memenuhi ruangan dapur. "Sehingga saat ibu Tutik menyalakan pemantik kompor langsung terjadi ledakan di area dapur," ujarnya.

Selain mengenai empat orang tersebut, api juga membakar area dapur seluas 3x5 meter.

Warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu segera mendatangi lokasi dan memberikan pertolongan, serta melaporkan peristiwa itu ke petugas.

Para korban dibawa ke puskesmas setempat dan api berhasil di padamkan warga dengan peralatan seadanya.

Total kerugian material akibat peristiwa itu mencapai Rp5 juta, sementara aset yang berhasil diselamatkan ditaksir Rp150 juta.

Burhanuddin menyebut, aksesibilitas hingga sarana dan prasarana (sarpras) yang kurang menunjang membuat penanggulangan kebakaran kurang optimal.

"Api bisa dipadamkan oleh warga menggunakan peralatan seadanya. Salah satu kendala kita yaitu karena jarak tempuh dari Kantor Damkar ke Pule. Soalnya kondisi sekarang sarpras Damkar Trenggalek yang terbatas dan belum bisa menjangkau wilayah-wilayah di kecamatan," kata dia.

Dari hasil identifikasi di lapangan, kebakaran itu disebabkan oleh gas elpiji yang bocor.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada pada segala potensi-potensi yang bisa memicu terjadinya kebakaran.

"Kami himbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada akan potensi-potensi pemicu kebakaran," katanya.*

Baca Juga : Stok elpiji 3 kg di wilayah "Integrated Terminal Banyuwangi" ditambah

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024