Sumenep - Kepolisian Sektor Prenduan, Pragaan, Sumenep, memeriksa dua orang yang merupakan kerabat korban tewas akibat tertimbun longsoran batu di lokasi penambangan batu bata di Dusun Tenggina, Desa Sentol Laok. Kapolsek Prenduan, AKP La Bunga, Selasa, menjelaskan, longsoran batu di lokasi penambangan baru bata itu mengakibatkan dua korban tewas dan tiga luka, semuanya perempuan yang beraktivitas di kawasan tersebut. "Kami telah meminta keterangan kepada dua orang terkait kasus itu, yakni Jamal dan Harsono, keduanya adalah kerabat dari korban tewas," ujarnya di Sumenep. Dua korban tewas akibat tertimbun longsoran batu tersebut adalah Hasiah yang sehari-hari dipanggil Bu Jamal dan Sanah, sementara tiga korban luka adalah Maenah atau Bu Sam, Mudai atau Bu Map, dan Bu Uwa. "Kami juga berencana secepatnya memeriksa tiga korban selamat yang mengalami luka dalam kasus itu. Namun, untuk sementara, pemeriksaan kepada mereka belum bisa dilakukan pada Selasa ini, karena dirawat di Puskesmas Pragaan dan situasinya masih berduka," ucapnya. La Bunga juga mengemukakan, dua korban tewas langsung diserahkan kepada keluarga besarnya tanpa melalui proses otopsi. "Keluarga besar korban keberatan dilakukan otopsi. Oleh karena itu, kami langsung menyerahkan dua korban tewas tersebut dengan terlebih dahulu ada berita acara yang harus ditandatangani perwakilan keluarga besar korban," katanya. Kasus longsornya batu yang mengakibatkan korban tewas di lokasi penambangan batu bata di Dusun Tenggina, Desa Sentol Laok, Kecamatan Pragaan, pada Selasa ini, merupakan peristiwa yang kedua. Sebelumnya pada 2005, longsoran batu di lokasi penambangan batu bata tersebut mengakibatkan satu korban tewas. "Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan pada masa mendatang, kami akan menutup paksa lokasi penambangan batu bata itu guna memastikan tidak ada aktivitas di kawasan tersebut," kata Camat Pragaan, Abd Madjid. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011