Jember - Alat pendeteksi banjir lahar dingin Semeru yang berada di Pedukuhan Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hilang dicuri orang yang tidak bertanggungjawab.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Rochani, Selasa, mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi terkait dengan hilangnya alat pendeteksi banjir lahar dingin Semeru tersebut.
"Kami sangat menyayangkan hilangnya seperangkat alat pendeteksi dini banjir lahar dingin Semeru itu, padahal alat tersebut sangat dibutuhkan selama musim hujan ini," tuturnya.
Menurut dia, Kabupaten Lumajang memiliki sebanyak tiga alat pendeteksi banjir lahar dingin Semeru di daerah aliran sungai (DAS) Besuk Kembar, Besuk Sat, dan Besuk Kobokan, namun kini yang berfungsi hanya dua unit saja.
"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak BPBD Lumajang menyiagakan sebanyak 20 sukarelawan di bantaran sungai untuk memantau debit air di DAS yang dilalui lahar dingin Semeru karena tidak ada lagi alat pendeteksi banjir lahar dingin di Besuk Kobokan," paparnya.
Ia berharap pihak Proyek Semeru bisa memasang kembali alat pendeteksi banjir lahar dingin Semeru tersebut, agar warga bisa lebih cepat mendapatkan informasi terkait banjir lahar dingin dan bisa diantisipasi sejak dini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011