Pelatih cabang olahraga (Cabor) Sepak Bola Jawa Timur Fakhri Husaini menilai pemain muda potensial di wilayah tersebut masih banyak yang belum terlihat.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan seleksi ulang untuk membentuk tim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
"Saya yakin Jatim masih ada potensi pemain muda di luar pemain yang masuk tim Pra PON lalu. Kan ada yang ikut EPA U20 misal, kalau mereka potensi kenapa tidak," ucap Fakhri dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Fakhri menilai pelaksanaan Pra PON sebelumnya waktunya sangat mepet, sehingga seluruh pemain yang potensial tidak terjaring semua.
"Apalagi, beberapa pemain saat itu masih ada yang mengikuti kompetisi. Kami memiliki 35 pemain yang diseleksi tetapi masih 33 nama yang saya kantongi, artinya masih ada dua kuota pemain lagi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu hingga kuota pemain mencapai 35 orang untuk melakukan seleksi ulang.
“Kalau tidak, kami akan memulai seleksi awal Juni dengan 33 pemain,” kata mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia U-16 itu.
Nantinya, kata dia, seleksi terdiri dari pemain yang mengikuti Pra PON dan tambahan dari beberapa klub hasil rekomendasi dari pelatih.
Setelah itu, akan dipilih 23 pemain terbaik yang akan didaftarkan sebagai pemain untuk memperkuat Jatim dalam ajang PON.
“Tapi untuk bertanding di turnamen yang waktunya singkat, kemudian jadwalnya padat, tentu tidak cukup tim ini menggantungkan nasibnya pada 11 pemain, kedalaman skuad ini penting. Ini yang saya harap dari beberapa tambahan saya memiliki lebih banyak opsi memilih. Jadi pemain tambahan tidak jauh kualitas dari yang sudah ada,” ujar Fakhri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Oleh karena itu, pihaknya melakukan seleksi ulang untuk membentuk tim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
"Saya yakin Jatim masih ada potensi pemain muda di luar pemain yang masuk tim Pra PON lalu. Kan ada yang ikut EPA U20 misal, kalau mereka potensi kenapa tidak," ucap Fakhri dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Fakhri menilai pelaksanaan Pra PON sebelumnya waktunya sangat mepet, sehingga seluruh pemain yang potensial tidak terjaring semua.
"Apalagi, beberapa pemain saat itu masih ada yang mengikuti kompetisi. Kami memiliki 35 pemain yang diseleksi tetapi masih 33 nama yang saya kantongi, artinya masih ada dua kuota pemain lagi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu hingga kuota pemain mencapai 35 orang untuk melakukan seleksi ulang.
“Kalau tidak, kami akan memulai seleksi awal Juni dengan 33 pemain,” kata mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia U-16 itu.
Nantinya, kata dia, seleksi terdiri dari pemain yang mengikuti Pra PON dan tambahan dari beberapa klub hasil rekomendasi dari pelatih.
Setelah itu, akan dipilih 23 pemain terbaik yang akan didaftarkan sebagai pemain untuk memperkuat Jatim dalam ajang PON.
“Tapi untuk bertanding di turnamen yang waktunya singkat, kemudian jadwalnya padat, tentu tidak cukup tim ini menggantungkan nasibnya pada 11 pemain, kedalaman skuad ini penting. Ini yang saya harap dari beberapa tambahan saya memiliki lebih banyak opsi memilih. Jadi pemain tambahan tidak jauh kualitas dari yang sudah ada,” ujar Fakhri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024