Jember - Sebanyak 13 imigran gelap asal Timur Tengah dengan rincian 12 laki-laki dan satu perempuan yang ditemukan selamat di perairan Pantai Nusa Barong, Kabupaten Jember, akhirnya dipindahkan ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Kepala Kantor Imigrasi Jember Rustham Efendi mengatakan belasan imigran yang sudah diidentifikasi di Kantor Imigrasi Jember akan dipindahkan ke Hotel Istana Permata di Surabaya dengan pengawasan dari pihak Kantor Imigrasi Surabaya.
"Awalnya memang akan dipindahkan ke rumah detensi imigrasi (Rudenim) di Bangil yang memiliki kapasitas 60 orang, namun tempat tersebut sudah penuh dan terisi sebanyak 83 orang, sehingga 13 imigran itu dipindahkan ke Hotel Istana Permata di Surabaya," paparnya.
Menurut dia, petugas Imigrasi Jember sudah melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi nama, tempat tanggal lahir, dan kebangsaan 13 imigran tersebut, namun hanya satu imigran yang memiliki paspor yakni Akbar Salamati (34) asal Iran dengan nomor paspor M20383837.
"Sebanyak 12 imigran lainnya tidak memiliki dokumen resmi, sehingga mereka adalah imigran gelap yang berusaha mencari suaka atau tempat hidup yang lebih baik di Pulau Krismas, Australia," tuturnya.
Hasil identifikasi petugas Kantor Imigrasi Jember, 13 nama imigran korban kapal tenggelam di Perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, yang berhasil diselamatkan di perairan Pulau Nusa Barong, Jember adalah:
1. Abid Ali lahir di Afganistan 5 November 1995, kebangsaan Afganistan.
2. Mohammad Mehdi Muntaziri lahir di Afganistan 1 Januari 1996, kebangsaan Afganistan.
3. Shabbir Ahmad lahir Afganistan tahun 1994, kebangsaan Afganistan.
4. Said Qosim lahir di Besud, 5 Januari 1988, kebangsaan Afganistan.
5. Samin Gul Afghani lahir di Qandar tahun 1994, kebangsaan Afganistan.
6. Zakil Hussain lahir di Afganistan tahun 1999, kebangsaan Afganistan.
7. Ghulam Sarwar Zahra lahir di Uruzghan 1 Januari 1984, kebangsaan Afganistan.
8. Ayad Al Kabi lahir di Basra tahun 1953, kebangsaan Irak.
9. Alham Al Awwadi lahir di Basra tahun 1987, kebangsaan Irak.
10. Akbar Salamati lahir di Sirvan Cardavol 24 Mei 1977, kebangsaan Republik Islam Iran.
11. Jawad Najati lahir di Tehran 25 September 1990, kebangsaan Republik Islam Iran.
12. Majtaba Mamipor lahir di Shahrey tahun 1987, kebangsaan Republik Islam Iran.
13. Mohammad Hardani lahir di Ahwas 25 Mei 1974, kebangsaan Republik Islam Iran.
Saat dikonfirmasi terkait dengan sejumlah imigran yang mengaku memiliki nomor registrasi dari UNHCR sebagai pengungsi dari daerah konflik, Rustham meragukan kebenaran informasi tersebut, namun petugas Imigrasi di Surabaya akan menelusuri hal tersebut.
"Nanti petugas di Rudenim akan melakukan verifikasi terhadap kebenaran informasi itu," katanya singkat.
Proses pemindahan 13 imigran gelap asal Afganistan, Iran, dan Irak menuju ke Surabaya menggunakan dua mini bus dengan pengawalan ketat dari anggota polisi yang bersenjata lengkap di dalam mobil tersebut.
Sementara salah seorang imigran asal Afganistan Mohammad Mehdi Muntaziri mengaku sudah melakukan registrasi di kantor UNHCR Jakarta bersama sejumlah imigran lainnya.
"Saya sudah melakukan registrasi di kantor UNHCR Jakarta, namun semua dokumen itu hilang bersama barang-barang yang saya bawa karena kapal itu terbalik," tutur pemuda yang bisa berbahasa Indonesia dan Inggris itu.
Sebuah kapal yang mengangkut sekitar 200 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak berlayar ke Pulau Krismas, Australia, dihantam ombak dan tenggelam di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu (17/12).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011