Pemerintah Kabupaten Bangkalan terus melakukan penguatan ekonomi pertanian di wilayah itu melalui pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Selasa, menjelaskan pembentukan KWT itu untuk meningkatkan olahan produk hasil pertanian, sehingga bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarga petani di wilayah itu.

"Jika selama ini hasil pertanian langsung dijual, maka dengan adanya kelompok ini diharapkan hasil pertanian bisa diolah lagi, sehingga memiliki nilai ekonomi lebih, dan secara otomatis tentu akan membantu para petani," kata Arief.

Ia menjelaskan, pihaknya juga telah meminta dinas terkait, yakni Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan untuk melakukan pendampingan.

"Saat ini ada enam kecamatan yang telah membentuk KWT dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan ini," kata Arief.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan Dispertapahorbun Pemkab Bangkalan Abu Said, dari enam kecamatan yang telah membentuk KWT itu, sebagian sudah memproduksi hasil olahan pertanian, seperti keripik, dodol, jamu Madura, dan beragam jenis minuman.

"Berdasarkan data yang kami catat, ada sebanyak 63 produk olahan yang dihasilkan dari KWT di enam kecamatan yang telah terbentuk itu, dan penjualannya juga kami fasilitasi melalui situs daring mitra Pemkab Bangkalan," katanya, menjelaskan.

Sementara itu, Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di Pulau Madura yang termasuk dalam Kawasan Strategis Ekonomi Jawa Timur.

Perekonomian Kabupaten Bangkalan masih bertumpu dari sektor pertanian yang ditunjukkan dengan kontribusi sektor pertanian yang masih menjadi kontributor terbesar sejak tahun 2009 hingga 2013, dengan rata-rata mencapai 30,32 persen.

Sektor pertanian di kabupaten ini masih bertumpu pada pertanian rakyat dengan rata-rata 60 persen tenaga kerja terserap di sektor ini.

"Jadi, KWT ini juga dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi ekonomi pertanian di Bangkalan, sehingga memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomis yang lebih banyak dan lebih luas," tuturnya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024