Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengimbau para peternak di daerah itu untuk tetap mewaspadai potensi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mengingat kasus tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya hilang.
"Pasalnya kasus ini (PMK) sampai sekarang belum sepenuhnya putus (hilang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek Ririn Hari Setiani di Trenggalek, Senin (27/5).
Imbauan itu dilandasi fakta bahwa kasus PMK hingga saat ini masih ada di Trenggalek.
Disnak mencatat setidaknya ada 16 ternak sapi maupun kambing yang belum sembuh dari PMK.
Baca juga: Disnak Trenggalek pastikan hewan ternak bebas LSD-PMK
Sebanyak 16 hewan ternak yang masih terpapar PMK. Belasan hewan ternak itu bukan konfirmasi baru, melainkan rekapitulasi kasus konfirmasi PMK pada 2024 rentang waktu pertengahan Mei.
“Tahun ini, sampai dengan Mei ada 16 hewan ternak,” kata dia,
Meskipun masih ada temuan PMK, ia menyebut kasus itu menurun drastis.
Pada kurun 2022, PMK menjangkiti 2.172 hewan ternak tersebar di 14 kecamatan di Trenggalek.
Jumlah itu menyusut drastis pada 2023 hingga menyisakan 147 konfirmasi.
"Alhamdulillah, kemudian turun lagi. Tahun ini ada 16 (konfirmasi) itu," katanya.
Turunnya kasus itu tak lepas dari penggelontoran vaksin yang terus dilakukan.
Tahun 2022, pada tahap satu 54.261 vaksin disuntikkan, sedangkan tahap dua 33.282 dosis.
Vaksin pada 2023 ditingkatkan untuk upaya pencegahan, untuk mencegah mewabah kasus PMK seperti tahun sebelumnya.
"Tahun 2023 ada 82.352 vaksin. Karena itu virus sehingga harus di vaksin," ujarnya.
Merujuk jumlah itu, Trenggalek sudah menggelontorkan 169.895 vaksin.
Ratusan ribu vaksin yang disuntikkan itu menuai hasil positif, hingga tinggal menyisakan belasan kasus PMK pada 2024.
Meskipun begitu, masyarakat diminta untuk waspada mengingat kasus itu masih mengintai sehingga jadi ancaman.
Terlebih saat ini terjadi peningkatan lalu lintas ternak menjelang pelaksanaan kurban. Untuk itu peternak diminta untuk waspada.
"Kalau untuk LSD (Lumpy Skin Disease) sudah tidak ada kasus. Ada kasus 2023 sebanyak 102 hewan ternak. Tahun 2023 kita gelontorkan vaksin LSD 4.995 dosis, alhamdulillah saat ini tidak ada laporan lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pasalnya kasus ini (PMK) sampai sekarang belum sepenuhnya putus (hilang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek Ririn Hari Setiani di Trenggalek, Senin (27/5).
Imbauan itu dilandasi fakta bahwa kasus PMK hingga saat ini masih ada di Trenggalek.
Disnak mencatat setidaknya ada 16 ternak sapi maupun kambing yang belum sembuh dari PMK.
Baca juga: Disnak Trenggalek pastikan hewan ternak bebas LSD-PMK
Sebanyak 16 hewan ternak yang masih terpapar PMK. Belasan hewan ternak itu bukan konfirmasi baru, melainkan rekapitulasi kasus konfirmasi PMK pada 2024 rentang waktu pertengahan Mei.
“Tahun ini, sampai dengan Mei ada 16 hewan ternak,” kata dia,
Meskipun masih ada temuan PMK, ia menyebut kasus itu menurun drastis.
Pada kurun 2022, PMK menjangkiti 2.172 hewan ternak tersebar di 14 kecamatan di Trenggalek.
Jumlah itu menyusut drastis pada 2023 hingga menyisakan 147 konfirmasi.
"Alhamdulillah, kemudian turun lagi. Tahun ini ada 16 (konfirmasi) itu," katanya.
Turunnya kasus itu tak lepas dari penggelontoran vaksin yang terus dilakukan.
Tahun 2022, pada tahap satu 54.261 vaksin disuntikkan, sedangkan tahap dua 33.282 dosis.
Vaksin pada 2023 ditingkatkan untuk upaya pencegahan, untuk mencegah mewabah kasus PMK seperti tahun sebelumnya.
"Tahun 2023 ada 82.352 vaksin. Karena itu virus sehingga harus di vaksin," ujarnya.
Merujuk jumlah itu, Trenggalek sudah menggelontorkan 169.895 vaksin.
Ratusan ribu vaksin yang disuntikkan itu menuai hasil positif, hingga tinggal menyisakan belasan kasus PMK pada 2024.
Meskipun begitu, masyarakat diminta untuk waspada mengingat kasus itu masih mengintai sehingga jadi ancaman.
Terlebih saat ini terjadi peningkatan lalu lintas ternak menjelang pelaksanaan kurban. Untuk itu peternak diminta untuk waspada.
"Kalau untuk LSD (Lumpy Skin Disease) sudah tidak ada kasus. Ada kasus 2023 sebanyak 102 hewan ternak. Tahun 2023 kita gelontorkan vaksin LSD 4.995 dosis, alhamdulillah saat ini tidak ada laporan lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024