Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Rini Indriyani memperkenalkan busana "Manten Pegon" kepada masyarakat setempat saat pelaksanaan pawai "Surabaya Vaganza" 2024, pada Minggu.

Eri menyatakan sengaja memilih busana itu lantaran juga sesuai dengan tema acara, yakni "The Chronicle of Surabaya" yang menceritakan perkembangan Ibu Kota Jawa Timur dari masa ke masa.

"Tema ini tentang Surabaya dari masa lampau sampai menjadi metropolitan, makanya busana Manten Pegon ini saya pakai," kata Eri.

Eri dan Rini terus mengenakan busana "Manten Pegon" sejak titik pemberangkatan peserta pawai di Jalan Pahlawan hingga garis akhir di Jalan Gubernur Suryo.

Busana pengantin yang dikenakan Eri dan Rini Indriyani merupakan hasil akulturasi budaya Eropa, Arab, China, dan Jawa. Kini "Manten Pegon" sudah diakui Kementerian Kebudayaan Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda.

Oleh karena itu, Eri mengatakan masyarakat di Surabaya tidak boleh melupakan "Manten Pegon" yang menjadi bagian kekayaan budaya Surabaya. 

"Saya mengingatkan kembali bahwa warga Surabaya punya kebanggaan," ucapnya.

Sementara, pelaksanaan "Surabaya Vaganza" tahun 2024 juga melibatkan perkumpulan masyarakat lintas daerah yang para anggotanya telah menetap di daerah setempat.

Alhasil, suguhan pawai budaya itu memperkaya tampilan "Surabaya Vaganza" di tahun 2024.

Eri menyebut beragam pertunjukan yang ditampilkan menjadi cermin kekuatan toleransi antar masyarakat di Surabaya.

"Tahun ke tahun Surabaya tidak dibangun dengan kekuasaan, tetapi dengan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai," ucapnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024