Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur mulai membuka komunikasi membentuk koalisi bersama Dewan Pimpinan Partai Gerindra Jawa Timur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Partai Golkar Jawa Timur M Sarmuji dalam keterangan resmi, Jumat, menyatakan bahwa faktor penting terjadinya koalisi antarpartai politik adalah kesamaan soal ide dan pandangan pembangunan wilayah setempat.
"Insya Allah banyak titik yang bisa dikerjasamakan dengan Partai Gerindra, kami saling menguatkan dan membesarkan masing-masing partai untuk Jawa Timur lebih baik," kata Sarmuji.
Sarmuji menyatakan berdasarkan hasil pemetaan internal, koalisi Golkar dan Gerindra berpotensi terbentuk di 19 wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Belasan daerah yang dimaksudkan, seperti Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Madiun, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Jombang.
"Peluang kerja sama bisa lebih dari separuh dari daerah yang menyelenggarakan Pilkada, baik kota maupun kabupaten. Peluang itu cukup besar," ujar Ketua DPD Golkar Jatim.
Kemudian, kerja sama politik antara Golkar dan Gerindra juga merupakan upaya membawa Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran dibawa ke tingkat daerah.
Sementara itu, Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menyatakan kerja sama yang sudah terbentuk di tingkat pusat diupayakan juga terwujud di Pilkada Jawa Timur maupun kabupaten/kota.
"Kami ingin saling memperkuat dan meng-endorse, kami saling memiliki tradisi dan basis yang sama. Secara alami sudah terbentuk kesamaan pandangan," tutur Gus Sadad, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, dia menyatakan koalisi di Pilkada 2024 tetap menimbang dinamika politik yang berkembang di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami menyerap suara di DPC soal siapa yang diusung sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua Dewan Pimpinan Partai Golkar Jawa Timur M Sarmuji dalam keterangan resmi, Jumat, menyatakan bahwa faktor penting terjadinya koalisi antarpartai politik adalah kesamaan soal ide dan pandangan pembangunan wilayah setempat.
"Insya Allah banyak titik yang bisa dikerjasamakan dengan Partai Gerindra, kami saling menguatkan dan membesarkan masing-masing partai untuk Jawa Timur lebih baik," kata Sarmuji.
Sarmuji menyatakan berdasarkan hasil pemetaan internal, koalisi Golkar dan Gerindra berpotensi terbentuk di 19 wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Belasan daerah yang dimaksudkan, seperti Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Madiun, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Jombang.
"Peluang kerja sama bisa lebih dari separuh dari daerah yang menyelenggarakan Pilkada, baik kota maupun kabupaten. Peluang itu cukup besar," ujar Ketua DPD Golkar Jatim.
Kemudian, kerja sama politik antara Golkar dan Gerindra juga merupakan upaya membawa Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran dibawa ke tingkat daerah.
Sementara itu, Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menyatakan kerja sama yang sudah terbentuk di tingkat pusat diupayakan juga terwujud di Pilkada Jawa Timur maupun kabupaten/kota.
"Kami ingin saling memperkuat dan meng-endorse, kami saling memiliki tradisi dan basis yang sama. Secara alami sudah terbentuk kesamaan pandangan," tutur Gus Sadad, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, dia menyatakan koalisi di Pilkada 2024 tetap menimbang dinamika politik yang berkembang di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami menyerap suara di DPC soal siapa yang diusung sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024