Citra positif pada suatu lembaga maupun perusahaan sangatlah penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan konsumen. Citra positif menunjukkan bahwa lembaga atau perusahaan dianggap baik oleh banyak orang atau masyarakat. Suatu lembaga maupun perusahaan yang memiliki citra positif akan menarik minat para konsumen ataupun masyarakat untuk menggunakan produk, jasa, maupun layanan yang dimiliki oleh suatu lembaga maupun perusahaan. 
 
Humas atau hubungan masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk citra positif itu. Humas berperan sebagai penghubung antara lembaga atau perusahaan dengan masyarakat atau konsumen. Lantas apa sih humas itu? 
 
Humas atau public relations (PR) dalam bahasa Inggris, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti hubungan dengan publik atau masyarakat. Humas adalah bagian dari lembaga pemerintah atau swasta yang bertujuan mencari dukungan publik untuk mengoptimalkan usaha. 
 
Dari pengalaman selama sembilan tahun bergelut di bidang kehumasan, banyak sekali suka dan duka yang dialami, berbagai tantangan, ujian, serta harapan bercampur aduk menjadi satu. Suka duka itu, mulai dari menyusun strategi branding atau beriklan, memaksimalkan media sosial perusahaan, hingga bagaimana menghadapi sebuah permasalahan yang kompleks dan berpotensi menimbulkan risiko reputasi bagi perusahaan. 
 
Sesuai judul di atas, yang paling pertama seorang humas wajib bekerja secara ikhlas, tidak ada kepentingan secara pribadi ataupun kelompok, dan wajib ikhlas mengedepankan kepentingan perusahaan dalam melakukan strategi kehumasan. Jika seorang humas ditunggangi suatu kepentingan ataupun intervensi, baik dari internal maupun eksternal, maka strategi kehumasan tidak akan berjalan secara optimal.
 
Seorang humas juga wajib bekerja secara cerdas. Cerdas dalam hal ini mampu berpikir dalam menyusun strategi kehumasan secara jangka panjang, selalu update terhadap perubahan atau isu terbaru yang terjadi di masyarakat, sehingga dapat menyusun strategi kehumasan yang efektif dan efisien bagi suatu lembaga atau perusahaan.
 
Selain itu, hal yang tidak kalah penting, seorang humas wajib berintegritas. Seseorang yang bergelut dalam bidang kehumasan pasti mengerti apa arti integritas. Integritas yang dimaksud adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan menghindari segala bentuk kecurangan yang menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan.

Dalam khazanah Islam, Allah SWT berfirman dalam Surat Al Muthaffifin Ayat 1-3 yang membahas khusus tentang celakanya orang-orang yang melakukan kecurangan dalam hal apapun, termasuk dalam hal timbangan atau takaran, ketika melakukan aktivitas perdagangan atau semacamnya. Allah SWT mengancam pelaku kecurangan dengan siksaan yang pedih di akhirat.
 
Ketika seorang personel humas mampu mengolaborasikan antara keikhlasan, kecerdasan, serta menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran, maka seorang humas akan memiliki tingkat ketenangan yang luar biasa, sehingga tak kan ada kecemasan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di suatu lembaga maupun perusahaan. Seorang praktisi humas akan lebih tenang dalam memberikan solusi terbaik bagaimana untuk menghadapi permasalahan yang ada.
 
*) Kanda Diendtara Karya adalah bankir salah satu BUMD Jawa Timur

 

Pewarta: Kanda Diendtara Karya*)

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024