Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) menilai bahwa Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak merupakan duet yang diunggulkan memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil simulasi pasangan Khofifah-Emil memiliki perolehan elektabilitas sebesar 60,8 persen.
"Duet Khofifah-Emil memang paling potensial menang dan angkanya diprediksi bisa telak," kata Baihaki.
Elektabilitas pasangan Khofifah-Emil mengungguli Mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar yang dipasangkan bersama Bupati Lumajang periode 2018-2023 Thoriqul Haq, dengan perolehan 25,8 persen.
Sedangkan pada survei itu ada 13,5 persen responden yang belum menentukan pilihan.
"Khofifah sebagai bakal calon gubernur dengan elektabilitas tertinggi berduet dengan Emil yang notabene bakal calon wakil gubernur dengan elektabilitas tertinggi maka duet ini sulit dikalahkan," ujarnya.
Sementara, jika tak dalam konteks berpasangan, maka elektabilitas Khofifah sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Timur mencapai 42,1 persen.
Elektabilitas Khofifah tertinggi diantara lima nama lainnya, yakni Ketua Gerindra Jawa Timur Anwae Sadad 13,8 persen, Bupati Sumenep Achmad Fauzi 11,2 persen, Ketua Golkar Jawa Timur M Sarmuji 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah 9,2 persen. Ada 1,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Kemudian, Baihaki menyatakan ketika lebih dikerucutkan menjadi tiga nama, maka Khofifah memiliki elektabilitas 49,3 persen, KH Marzuki Mustamar 20,5 persen, dan Anwar Sadad 17,7 persen. Ada 12,5 persen responden yang belum menentukan.
Selanjutnya secara berhadap-hadapan antara Khofifah dan KH Marzuki Mustamar, elektabilitas Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 mencapai 59,5 persen berbanding 23,7 persen dan terdapat 16,8 persen responden belum menjawab atau belum menentukan.
"Sampai saat ini belum ada lawan yang kompetitif untuk menandingi Khofifah," ujar dia.
Selain itu, dalam simulasi nama potensial sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, petahana Emil Elestianto Dardak punya elektabilitas 35,7 persen dan disusul Achmad Fauzi di angka 31,3 persen.
Adapun beberapa nama lainnya, yakni adalah Thoriqul Haq 9,1 persen, Mantan Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono 6,6 persen, Sekretaris Gerindra Jawa Timur Kharisma Febriansyah di angka 5,2 persen, Ketua Projo Jawa Timur Bayu Airlangga di angka 4,7 persen, Bupati Trenggalek M Nur Arifin 3,9 persen, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan 0,7 persen. Terdapat 2,8 persen responden yang belum menjawab/belum menentukan.
Survei ARCI dilakukan pada 1-10 Mei 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuisioner dilakukan quality control.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil simulasi pasangan Khofifah-Emil memiliki perolehan elektabilitas sebesar 60,8 persen.
"Duet Khofifah-Emil memang paling potensial menang dan angkanya diprediksi bisa telak," kata Baihaki.
Elektabilitas pasangan Khofifah-Emil mengungguli Mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar yang dipasangkan bersama Bupati Lumajang periode 2018-2023 Thoriqul Haq, dengan perolehan 25,8 persen.
Sedangkan pada survei itu ada 13,5 persen responden yang belum menentukan pilihan.
"Khofifah sebagai bakal calon gubernur dengan elektabilitas tertinggi berduet dengan Emil yang notabene bakal calon wakil gubernur dengan elektabilitas tertinggi maka duet ini sulit dikalahkan," ujarnya.
Sementara, jika tak dalam konteks berpasangan, maka elektabilitas Khofifah sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Timur mencapai 42,1 persen.
Elektabilitas Khofifah tertinggi diantara lima nama lainnya, yakni Ketua Gerindra Jawa Timur Anwae Sadad 13,8 persen, Bupati Sumenep Achmad Fauzi 11,2 persen, Ketua Golkar Jawa Timur M Sarmuji 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah 9,2 persen. Ada 1,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Kemudian, Baihaki menyatakan ketika lebih dikerucutkan menjadi tiga nama, maka Khofifah memiliki elektabilitas 49,3 persen, KH Marzuki Mustamar 20,5 persen, dan Anwar Sadad 17,7 persen. Ada 12,5 persen responden yang belum menentukan.
Selanjutnya secara berhadap-hadapan antara Khofifah dan KH Marzuki Mustamar, elektabilitas Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 mencapai 59,5 persen berbanding 23,7 persen dan terdapat 16,8 persen responden belum menjawab atau belum menentukan.
"Sampai saat ini belum ada lawan yang kompetitif untuk menandingi Khofifah," ujar dia.
Selain itu, dalam simulasi nama potensial sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, petahana Emil Elestianto Dardak punya elektabilitas 35,7 persen dan disusul Achmad Fauzi di angka 31,3 persen.
Adapun beberapa nama lainnya, yakni adalah Thoriqul Haq 9,1 persen, Mantan Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono 6,6 persen, Sekretaris Gerindra Jawa Timur Kharisma Febriansyah di angka 5,2 persen, Ketua Projo Jawa Timur Bayu Airlangga di angka 4,7 persen, Bupati Trenggalek M Nur Arifin 3,9 persen, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan 0,7 persen. Terdapat 2,8 persen responden yang belum menjawab/belum menentukan.
Survei ARCI dilakukan pada 1-10 Mei 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuisioner dilakukan quality control.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024