Polisi memeriksa CCTV sekitar lokasi pembegalan seorang calon siswa (casis) Bintara Polri bernama Satrio (18) di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pemeriksaan CCTV dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku termasuk nomor polisi kendaraan tiga orang pelaku yang hingga kini belum tertangkap.
"Kita juga sudah cek TKP, kita juga cek CCTV semuanya, dari (CCTV) Bali Tower, Kominfo, dari TransJakarta juga. Alhamdulillah dapat semua," ujar Kepala Polsek (Kapolsek) Kebon Jeruk Kompol Sutrisno saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Sayangnya, lanjutnya, gambar dari CCTV tersebut masih buram dan sulit untuk diidentifikasi lantaran pembegalan terjadi saat gelap, yakni Sabtu (11/5) subuh.
"Beberapa CCTV itu enggak kelihatan plat nomornya ya karena agak gelap ya, sebagian kabur. Kita harap itu beberapa lokasi CCTV dapat jelas ya untuk plat nomornya, insya Allah dapat tertangkap pelakunya," ujarnya.
Adapun hingga kini, polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus pembegalan tersebut.
"Lima orang, yang antar korban dari TKP ke klinik, dari klinik ke RS Tarakan. Terus orang tua korban juga sudah diperiksa," kata Sutrisno.
Sementara itu, korban pembegalan Satrio menceritakan kronologi kejadian di mana awalnya dirinya hendak berangkat menuju lokasi psikotes Bintara Polri di SMK MI Pesanggrahan, Jakarta Selatan dari rumahnya di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Saat tiba di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, ia mengaku diikuti oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor dan beberapa saat kemudian ia dibegal.
"Kena begal, untuk pelaku ada satu motor tiga orang. Awal tidak melihat dia bawa sajam (senjata tajam), jadi berantem pertama tidak membawa sajam. Sempat berantem satu lawan satu. Terus temennya yang tengah turun langsung ngeluarin sajam (golok)," ungkapnya.
Akibat sabetan senjata tajam tersebut, Satrio terluka di bagian jari tangan dan kakinya. Sementara itu, sepeda motor serta ponsel juga dibawa kabur oleh pelaku.
"Yang diambil pelaku motor saya Aerox warna hitam dan HP saya Oppo A18. Diambil ketika jatuh, yang ngambil yang memegang sajam. Pertama pas dibacok saya enggak merasa tangan saya kena karena saya merasa menangkis pegangannya," lanjut Satrio.
Kini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek, Polres dan juga Polda setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024