Jember - Persatuan Sepak Bola Banyuwangi (Persewangi) akhirnya memutuskan untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama "Indonesia Premier League" (IPL) yang digelar PT Liga Prima Indonesia Sportindo di bawah naungan PSSI.
Humas Persewangi Niklas Andreas, Sabtu mengatakan, pihak manajemen Persewangi telah menggelar rapat untuk memutuskan kompetisi mana yang akan diikuti karena dualisme liga yakni "Indonesia Super League" (ISL) yang digelar PT Liga Indonesia dan IPL yang digelar PT LPIS.
"Keputusan itu diambil berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain pihak manajemen Persewangi ingin bermain di kompetisi yang memiliki payung hukum yang ada di sepak bola Indonesia yang dilaksanakan PSSI yang sah," tuturnya.
Menurut dia, PT LPIS merupakan badan yang ditunjuk oleh PSSI sehingga pihak managemen telah sepakat bahwa Persewangi Bayuwangi akan mengikuti kompetisi Divisi Utama versi IPL yang dilaksanakan LPIS.
Keikutsertaan Persewangi tersebut, lanjut dia, dibuktikan dengan penyerahan beberapa formulir, dari formulir keikutsertaan, formulir susunan managemen, dan nama-nama pemain melalui surat elektronik (email) kepada PT LPIS.
"Semua formulir yang ditentukan sebagai syarat mengikuti IPL telah kami kirim sebagai bukti keikutsertaan Persewangi dalam Divisi Utama itu," katanya.
Menanggapi dualisme kompetisi Divisi Utama di Indonesia, Niklas berharap dualisme dan kisruh PSSI tersebut bisa segera diselesaikan dengan baik, sehingga klub sepak bola di Indonesia tidak dirugikan dengan adanya kompetisi ganda tersebut.
"Masing-masing saling mengklaim bahwa klub yang bermain di IPL atau ISL tidak boleh ikut timnas, dan hal itu merugikan para pemain di klub yang bersangkutan," katanya.
Dualisme kompetisi itu, lanjut dia, dapat berpengaruh terhadap masa depan sepak bola di Indonesia dan klub-klub sepak bola seharusnya tidak menjadi korban akibat adanya konflik yang terjadi saat ini.
"Mudah-mudahan ada jalan keluar dari dualisme tersebut, sehingga sepak bola di Indonesia bisa menjadi lebih maju dan tidak terjebak dalam kepentingan politik," ujarnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011