PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 melakukan penanaman ulang 20 ribu bibit mangrove di di area seluas 11 hektar di Desa Bancaran, Kabupaten Bangkalan, Madura, sebagai komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 Karlinda Sari dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari program penanaman mangrove yang telah dilakukan pihaknya pada 2023, di mana sebanyak 55 ribu bibit telah ditanam di area yang sama.
“Pada 2023, kami menanam 55 ribu bibit mangrove di Desa Bancaran. Namun, karena faktor ombak yang besar ada sekitar 25 hingga 30 persen bibit mangrove yang telah ditanam tersebut mati," ucapnya.
Karlinda menambahkan, kegiatan tanam dan sulam bibit mangrove kali ini tidak hanya melibatkan masyarakat melalui kelompok-kelompok tani, namun juga peran aktif pegawai perusahaan untuk ikut langsung melakukan penanaman, yang sejalan dengan Employe Social Responsibility dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dukungan kami pada lingkungan tidak hanya pada programnya saja, namun juga peran langsung para pegawai kami. Harapannya partisipasi pegawai bisa terus bertambah kedepannya," katanya.
Selain itu, penanaman mangrove di Desa Bancaran merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
"Pelindo menargetkan pada 2024 akan menanam mangrove di area seluas 100 hektar," tuturnya.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Tunas 2 Desa Bancaran Mujamil menyampaikan terima kasih kepada Pelindo atas perhatiannya terhadap kelestarian lingkungan di desanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pelindo atas bantuannya dalam menanam mangrove di Desa Bancaran. Mangrove sangat penting bagi kami, karena dapat mencegah abrasi pantai dan melindungi habitat biota laut. Kami juga akan membantu merawat mangrove yang ditanam agar dapat tumbuh dengan baik,” ujar Mujamil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 Karlinda Sari dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari program penanaman mangrove yang telah dilakukan pihaknya pada 2023, di mana sebanyak 55 ribu bibit telah ditanam di area yang sama.
“Pada 2023, kami menanam 55 ribu bibit mangrove di Desa Bancaran. Namun, karena faktor ombak yang besar ada sekitar 25 hingga 30 persen bibit mangrove yang telah ditanam tersebut mati," ucapnya.
Karlinda menambahkan, kegiatan tanam dan sulam bibit mangrove kali ini tidak hanya melibatkan masyarakat melalui kelompok-kelompok tani, namun juga peran aktif pegawai perusahaan untuk ikut langsung melakukan penanaman, yang sejalan dengan Employe Social Responsibility dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dukungan kami pada lingkungan tidak hanya pada programnya saja, namun juga peran langsung para pegawai kami. Harapannya partisipasi pegawai bisa terus bertambah kedepannya," katanya.
Selain itu, penanaman mangrove di Desa Bancaran merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
"Pelindo menargetkan pada 2024 akan menanam mangrove di area seluas 100 hektar," tuturnya.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Tunas 2 Desa Bancaran Mujamil menyampaikan terima kasih kepada Pelindo atas perhatiannya terhadap kelestarian lingkungan di desanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pelindo atas bantuannya dalam menanam mangrove di Desa Bancaran. Mangrove sangat penting bagi kami, karena dapat mencegah abrasi pantai dan melindungi habitat biota laut. Kami juga akan membantu merawat mangrove yang ditanam agar dapat tumbuh dengan baik,” ujar Mujamil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024