Pemerintah Kabupaten Ponorogo bersama jajaran TNI dari Korem 081/Dhirotsahajaya Madiun, Selasa, menggelar panen padi di areal lahan persawahan alih fungsi di Desa Pondok Kecamatan Babadan.

Lokasi panen tersebut berada di bekas lahan kering seluas 60 hektare yang diolah lagi buah kerja sama antara Pemkab Ponorogo, Korem 081 Dhirotsahajaya dan Ditjen Tanaman Pangan Kementan.

"Di Ponorogo ada sekitar 20 ribu hektare sawah yang sudah memasuki masa panen di dua bulan terakhir, diproyeksi dalam masa panen ini dapat menghasilkan sebanyak 91 ribu ton gabah kering," kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko usai panen.

Untuk meningkatkan produksi pertanian di areal lahan alih fungsi itu, Pemkab Ponorogo membangun sejumlah sumur dalam untuk memperlancar pengairan.

"Kami dorong 20 ribu hektare yang sebagai tadah hujan bisa selesai dengan sumur dalam," kata Kang Giri, sapaan Sugiri Sancoko.

Penggunaan sumur dalam tersebut diharapkan Bupati bisa menambah frekuensi panen yang semula tiga kali menjadi empat kali dalam setahun.

Sebagai contoh di areal panen saat ini yang mampu menghasilkan sebanyak tujuh ton per hektare.

"Kita sudah ada bendungan ditambah nanti sumur dalam, tentu bukan mustahil jika kita mampu swasembada beras," katanya.

Senada, Danrem 081 Dhirotsahajaya, Kolonel Inf. Sugiyono menambahkan akan mendukung penuh segala sesuatu yang berhubungan dengan pertanian.

Pihaknya telah memerintahkan Bhabin di seluruh wilayah Korem 081 Dhirotsahajaya untuk terjun ke sawah membantu para petani.

"Tolong untuk para Babinsa dan anggota kami semuanya TNI Angkatan Darat khususnya mulai bulan ini, bulan Mei, Juni dan Juli kita fokus ke sawah. Ini kita berusaha semua jangan sampai tanam yang kedua melebihi dari bulan Mei," kata Danrem
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024